CIANJUREKSPRES– Asal Usul Nama Jakarta: Kota Bersejarah
Kota Jakarta melewati fase yang sangat panjang dan penuh perjuangan hingga kini ditetapkan sebagai Daerah Khusus Ibu Kota (DKI).
Dan sejak tahun 1956, hari jadi kota Jakarta ditetapkan setiap tanggal 22 Juni.
Dulu kota tersebut pernah dikenal dengan sebutan Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527–1619), Batavia atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta atau Djakarta Tokubetsu Shi (1942-1972).
Baca Juga:5 Rekomendasi Wisata di Indramayu, Hits dan InstagramablePanorama Jawa Barat : Wisata Mata Air Cimuncul Subang
Pada tahun 1397-1527 atau sekitar abad ke-5 Masehi, wilayah yang saat ini disebut Jakarta masih bernama Sunda Kelapa dan berada di bawah kekuasaan kerajaan Hindu.
Lalu pada tahun 1527, Pangeran Fatahillah dari Demak berhasil merebut Sunda Kelapa dan mengubah namanya menjadi Jayakarta. Pergantian nama tersebut diperkirakan terjadi pada 22 Juni, yang kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai hari jadi Kota Jakarta.
Kemudian Jayakarta mengalami perubahan kembali menjadi Batavia saat VOC dan mulai menguasai wilayah ini pada 1619.
Dalam sejarahnya, nama Batavia mempunyai masa hidup yang sangat lama, yakni hingga tiga abad lebih (1619-1942). Namun saat pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942, nama Batavia diganti menjadi Djakarta atau Djakarta Tokubetsu Shi.
Barulah setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap dipakai dengan meninggalkan nama Jepangnya.
Nama Jakarta kemudian digunakan sejak masa pendudukan Jepang pada tahun 1942.
Pada saat itu, Jepang memutuskan untuk mengganti segala hal yang berbau Belanda. Dan tanggal 22 Juni diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Jakarta.