CIANJUR, CIANJUREKSPRES– Pengurus Kopri komisariat Pergeraka Mahasiswa Islam Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Nahdlatul Ulama Cianjur ( PK PMII STISNU) Mengadakan Sekolah Islam Gender (SIG) Yang Ke III Se-Jawa Barat yang bertempat di Hotel Surya Indah Cipanas-Cianjur 3-5 Februari 2023.
Untuk memicu semangat para peserta, pihak panitia memngusung tema ‘Membunuh Budaya Patriarki terhadap Degradasi Intelektual Perempuan’.
Anisa Hanifah Maulani selaku Ketua Panitia (SIG) Ke III Se-Jawa Barat PK KOPRI PMII STISNU Cianjur mengunggapkan menjadi seorang wanita adalah berkah, dan harus percaya bahwa wanita bisa menjadi apapun yang mereka inginkan. Jadi mari kita bunuh budaya patriarki dari degradasi intelektual perempuan.
Baca Juga:Yuk Kenali Warna dan Jenis Outfit Interview Kerja HijabBikin Tenang, Yuk Bacakan Doa Agar Diberi Jalan Keluar dari Masalah
” being a woman is a blessing, and we should to believe that women can be anything that they wanna be. So let’s kill the patriarchate culture of women intellectual degradation” ungkapnya seraya menggunakan Bahasa Inggris.
Acara SIG ke-3 se Jawa Barat diikuti oleh puluhan perserta yang berasal dari berbagai kampus, seperti STISNU, STA Al-Azhary, STISIP Guna Nusantara STIE PGRI Sukabumi, Unusia Bogor, hingga Universitas Juanda Bogor.
Ketua KOPRI PK PMII STISNU Cianjur, Neng Minayaroh mengungkapkan harapannya setelah acara ini terselenggara akan tercipta kader yang mudrik.
m”Sesuai dengan tema kita mencoba mencetak kader mudrik yaitu kader berakal mampu Melihat bahwa setara gender itu sangat penting karena tidak adak perempuan yang dianggap sebelah mata, untuk sekarang itu perempuan wajib mengisi liding sektor baik sosial, politik, budaya dan ekonomi.” ungkapnya saat ditemui dalam forum.
Ia juga menambahkan, Bahwa kita itu sama baik perempuan maupun laki laki perbedaan kita hanya di sex secara biologis saja.
Selain itu Pengurus Cabang PC KOPRI PMII Kabupaten Cianjur , Wiwin Wida Ningsi mengatakan Sekolah Islam Gender se-jawa barat bertujuan memberikan edukasi kepada mahasiswa dan Mahasiswi agar tidak ada budaya patriarki dan matriarki sehingga bisa lebih berkembang arah gerak perempuan.