CIANJUREKSPRES – Viral!!! Main petak umpet di Bangladesh ketemu di Malaysia. Seorang bocah laki-laki asal Bangladesh nyasar hingga ke Malaysia, usai bermain petak umpet dan bersembunyi di dalam sebuah kontainer.
Menurut otoritas Malaysia, bocah main petak umpet di Bangladesh ketemu di Malaysia tersebut, di ketemukan dalam keadaan selamat didalam kontainer setelah terjebak didalamnya selama 6 hari.
Berdasarkan pengakuan sang bocah main petak umpet di Bangladesh ketemu di Malaysia, ia bersembunyi di dalam kontainer saat bermain bersama teman-temannya.
Baca Juga:Dapatkan Saldo DANA hingga Rp 100 RibuFIFA Buka Lowongan Volunteer Piala Dunia U-20 2023 Indonesia
Ia meras teman bermainnya tak dapat menemukannya jika bersembunyi didalam kontainer, hingga bocah asal distrik Chittagong, Bangladesh tersebut tak menyadari jika kontainer tempatnya bersembunyi akan diangkut ke Pelabuhan Port Klang, Malaysia.
Akibatnya, bocah yang ketiban sial ini terperangkap dalam kontainer. Dan baru ditemukan selama enam hari kemudian oleh petugas pelabuhan saat berada di Malaysia.
Perlu diketahui, jarak antara Bangladesh menuju ke Malaysia diperkirakan berkisar sejauh 12.000 mil.
Sebagaimana dilansir Oddity Centra, kejadian lucu sekagus mengkhawatirkan ini terjadi pada 17 Januari 2023, temuan berawal saat seorang staff pelabuhan di Malaysia mendengar suara minta tolong didalam kontainer.
Kemudian dibantu oleh petugas pelabuhan dan beberapa pekerja lainnya mereka membuka salah satu kontainer yang didalamnya ternyata ada seorang bocah meminta pertolongan.
Setelah kontainer berhasil dibuka, muncul seorang bocah laki-laki kurus dengan pakaian yang lusuh. Dan ketika keluar dari kontainer, bocah tersebut nampak kebingungan.
Selama terkunci dalam kontainer bocah ini tidak makan apapun hingga akhirnya ia bisa diselamatkan dari kotak besi raksasa tersebut dalam kondisi kurus kering.
Baca Juga:Gol Tunggal bawa Persib Ungguli Borneo FC 1-0Laka Maut Selvi jadi Atensi Kapolri hingga DPR-RI
Meski demikian, keadaan bocah tersebut dinyatakan stabil dan berharap pulih secara penuh.
Otoritas setempat kemudian mengamankan, bocah tersebut yang karena tidak bisa Bahasa Melayu, petugas sempat kesulitan mengorek informasi dari bocah itu.
Otoritas pelabuhan Port Klang lantas menelepon pihak berwenang karena khawatir bocah tersebut dicurigai merupakan korban dari organisasi perdagangan manusia. Dia kemudian dijemput oleh ambulans dan dibawa ke rumah sakit setempat.