Transformasi Hijau Di Tubuh PLN

Transformasi Hijau Di Tubuh PLN
0 Komentar

“Menurunkan emisi gas rumah kaca, mendorong pemanfaatan limbah, dan menciptakan ekosistem ekonomi baru yang berbasis kerakyatan. FABA yang sebelumnya tak dimanfaatkan kini digunakan membangun jalan, jembatan, tempat ibadah, dan berbagai infrastruktur desa lainnya,” imbuh Darmawan.

Sepanjang tahun 2022, FABA PLN telah berhasil dimanfaatkan menjadi 20 kilometer jalan, 157 unit rumah, dan 1,86 juta buah paving block, batako, tetrapod untuk pemecah ombak, juga untuk menyuburkan kembali lahan kritis. Lebih dari 300 UMKM ikut serta dalam pemanfaatan FABA.

PLN secara aktif juga memastikan ekosistem sumber daya alam di sekitar area pembangkit terjaga dengan baik. Indeks Keanekaragaman Hayati terjaga pada level 2-3, yang berarti ekosistem stabil.

Baca Juga:PLN Tandatangani 9 Kontrak Kerjasama untuk 2023PLN Raih 15 Penghargaan Proper Emas dan CEO Green Leadership Utama

Langkah tersebut dilakukan dengan membangun penangkaran hewan terancam punah dan melakukan penanaman mangrove.

“Pada tahun ini, penanaman mangrove sudah dilakukan untuk 248 Ha lahan, dan ke depan akan terus kami kembangkan. Semua kami berdayakan,” ucap Darmawan.

PLN juga melakukan upaya-upaya terukur untuk menggunakan sumber daya air secara efisien. PLN memonitor serta mengevaluasi penggunaan air dan penggunaan energi pada instalasi pembangkit listrik PLN Grup melalui dashboard digital.

Dengan upaya tersebut, PLN berhasil menurunkan konsumsi air sebesar 23,4 persen atau setara dengan 745 ribu m3 sepanjang tahun 2022.

Ini merupakan kegiatan beyond compliance sebagai bagian dari komitmen kami terhadap Environment Social Governance.

Dalam kepemimpinannya, Darmawan juga membenahi organisasi perusahaan dan sistem kepegawaian untuk membuat pegawai lebih nyaman dalam bekerja. Langkah ini sekaligus menjadi upaya membuat proses bisnis PLN menjadi jauh lebih efektif dan efisien, serta siap mendukung transisi energi.

“Ini kami lakukan agar PLN lebih gesit dan tanggap merespons perkembangan teknologi dalam pemanfaatan energi baru terbarukan. Ini dilakukan agar core competency dan technical skills jauh lebih fit dan relevan, dalam menghadapi tantangan zaman. Corporate culture juga akan menjadi jauh lebih produktif dan profesional dalam menghadapi transisi energi,” pungkas Darmawan.

Baca Juga:PLN Dianugerahi Green Leadership Utama dari Pemerintah RITutup Tahun, PLN Selesaikan 18 Proyek Ketenagalistrikan di Jawa Bagian Tengah

PLN melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) juga menunjukkan kehadirannya dalam mengembangkan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Lebih dari 286 ribu orang terlibat dalam berbagai program yang dibuat oleh PLN.

0 Komentar