Cianjurekspres.net – Setelah sukses merampungkan 18 proyek sepanjang tahun 2022, kini PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) bersiap untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di tahun 2023.
Hal ini ditandai dengan dilakukannya proses penandatanganan perjanjian pekerjaan pembangunan jaringan transmisi dan gardu induk dengan sejumlah mitra bertempat di Kantor PLN UIP JBT pada Jumat, 30 Desember 2022.
Sebanyak 9 paket kontrak Kerjasama akan dilaksanakan mulai awal tahun 2023 meliputi pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV KTT Data Center (Deltamas – THK), SUTT 150 kV KTT Data Center (Deltamas – KIIC), SUTT 150 kV Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang – Incomer (Batang New – Waleri), SUTT 150 kV Teluk Jambe II – Telukjambe, Penyelesaian Rekonduktoring SUTT 150 kV Kosambi Baru – Tx New Sukatani, Rekonduktoring SUTT 150 Rancaekek – Sunyaragi Section 3, Gardu Induk (GI) 150 kV KIT Batang, GI 150 kV Teluk Jambe II, serta Extension 2 LB GI 150 kV Teluk Jambe arah Telukjambe II.
Baca Juga:PLN Raih 15 Penghargaan Proper Emas dan CEO Green Leadership UtamaPLN Dianugerahi Green Leadership Utama dari Pemerintah RI
General Manager PLN UIP JBT, Djarot Hutabri menyebutkan kesembilan proyek tersebut nantinya akan berfokus untuk mendukung peningkatan keandalan sistem kelistrikan Jawa Bali serta memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan.
“Utamanya peningkatan layanan kepada pelanggan KTT (Konsumen Tegangan Tinggi),” ujar Djarot.
Pembangunan 7 infrastruktur ketenagalistrikan akan memberikan pasokan listrik ke berbagai Kawasan industri guna mengimbangi sektor ekonomi yang terus bertumbuh, beberapa diantaranya adalah Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Deltamas Bekasi dan Kawasan Industri Surya Cipta Karawang.
Sedangkan dua lainnya, yaitu Rekonduktoring SUTT 150 kV Kosambi-Sukatani bertujuan untuk evakuasi produksi energi pembangkit dan peningkatan keandalan pasokan listrik serta Rekonduktoring SUTT 150 Rancaekek-Sunyaragi yang dilakukan dalam rangka peningkatan keandalan jalur looping subsistem Mandirancan dengan Bandung Selatan.
“Listrik ibarat nafas bagi pertumbuhan ekonomi dan industri. Kerjasama ini menjadi langkah PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik terutama dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. Dengan semakin andalnya kelistrikan, maka operasional bisnis mereka akan semakin baik dan bisa menyerap banyak tenaga kerja lokal,” papar Djarot.
Selama proses pengerjaan proyek, PLN UIP JBT mengedepankan koordinasi dan kerja sama baik dengan masyarakat sekitar maupun stakeholder terkait lainnya, agar seluruh tahapan dapat berjalan dengan lancar.