Cianjurekspres.net – Sepanjang tahun 2022, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) berhasil merampungkan 18 proyek infrastruktur ketenagalistrikan yang terdiri dari jaringan transmisi dan gardu induk. Penyelesaian proyek-proyek ini akan semakin memperkuat keandalan sistem kelistrikan di wilayah Jawa bagian tengah.
Keseluruhan proyek yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) meliputi pembangunan 10 jaringan transmisi sepanjang 332,7 kilo meter sirkit (kms) baik tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi. Selain itu, 8 gardu induk baik tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi berhasil diselesaikan dengan capaian kapasitas hingga 1.690 Mega Volt Ampere (MVA).
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, Djarot Hutabri EBS menjelaskan capaian ini merupakan bentuk dedikasi PLN dalam mendukung pembangunan nasional. Dirinya meyakini bahwa infrastruktur ketenagalistrikan menjadi modal utama di tengah situasi pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga:PLN Pastikan Kelistrikan Jelang Tahun Baru AmanPLN Jaga Pasokan Listrik Saat Malam dan Hari Natal
Terlebih melalui pekerjaan-pekerjaan tersebut mampu menyerap hingga 2.367 tenaga lokal, yang berarti turut membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
“Kami senantiasa berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan khususnya yang berada di wilayah kerja kami,” ungkap Djarot.
Djarot meneruskan, pengoperasiaan proyek-proyek strategis ini akan memiliki dampak yang sangat besar di sektor ekonomi dan bisnis. Oleh karena itu, dirinya mengharapkan dengan hadirnya infrastruktur ketenagalistrikan ini akan semakin menarik investor sehingga akan menggerakan roda perekonomian nasional.
Djarot juga menjelaskan bahwa pembangunan tulang punggung atau “backbone” kelistrikan Pulau Jawa telah selesai dibangun pada tahun ini dan sudah mulai dioperasikan. Jaringan transmisi bertegangan 500 kilo Volt (kV) yang membentang di sepanjang pantai utara Jawa mulai dari Kabupaten Jepara hingga ke Kabupaten Bekasi akan menekan biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik sehingga memberikan penghematan yang signifikan. Tentunya pembangunan ini juga akan semakin memperkuat keandalan sistem kelistrikan Jawa Bali.
“Kami juga terus memfokuskan diri dalam penyediaan energi bersih melalui energi baru terbarukan (EBT). Saat ini kami tengah membangun 2 (dua) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu PLTA Jatigede 2×55 MW yang progresnya kini telah mencapai 93,71%. Selanjutnya juga ada PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 4×260 MW yang baru saja melewati tahap groundbreaking,” jelas Djarot.