Proyek pembangunan GIS 150 kV Tambak Lorok III ini disiapkan untuk mendukung evakuasi daya PLTGU Tambak Lorok Blok 3 serta peningkatan keandalan sistem kelistrikan, ke depan GIS tersebut akan menggantikan AIS GI 150 kV Tambak Lorok Eksisiting. Pada saat ini telah berhasil dimigrasi 2 Bay Trafo dengan kapasitas sebesar 2×60 MVA.
Proyek dengan nilai investasi lebih dari Rp 447 Milyar Rupiah ini berhasil menyerap 44 tenaga lokal dengan prosentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 100%.
Djarot juga menyebutkan gardu induk ini menggunakan teknologi isolasi gas sulphurhexaflouride (SF6) dimana lahan yang digunakan lebih efisien dibandingkan gardu induk konvensional.
Baca Juga:Uu Ruzhanul: Wujudkan Jabar “Zero New Stunting” dengan KolaborasiPusat Angkat Jempol Untuk DPMPTSP Jabar
Melalui teknologi ini, pembangunan gardu induk tidak lagi membutuhkan luasan lahan yang besar sehingga efektif untuk diterapkan di kota/daerah padat penduduk.
“Kami ucapkan terima kasih atas kerja keras para pejuang kelistrikan serta peran seluruh pihak yang terlibat. Harapan yang besar dengan keberhasilan ini bisa memperkuat keandalan sistem kelistrikan sehingga bisa menciptakan listrik yang andal untuk kehidupan yang lebih baik”, tutur Djarot.
Keberhasilan energize proyek ini adalah salah satu wujud dedikasi PLN dalam menyediakan pasokan dan keandalan listrik bagi masyarakat. Ke depannya, PLN akan terus bergerak menghadirkan energi listrik berkualitas untuk menerangi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.