CIANJUR, CIANJUREKSPRES– Gempa Cianjur telah menimbulkan banyak kerusakan dan korban.
Tidak sedikit masyarakat Cianjur yang mengalami trauma akibat dari bencana alam ini.
Oleh sebab itu, Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama mengerahkan penghulu dan penyuluh agama Islam untuk memfasilitasi layanan trauma healing.
“Kita kumpulkan (penghulu dan penyuluh), kita berikan pembekalan, dan dibagikan ke posko-posko. Kita sedang melakukan mitigasi sekaligus menyiapkan posko,” kata Plt. Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag, M. Adib saat meninjau lokasi gempa, di Cianjur, Jawa Barat.
Sebelum melakukan layanan trauma healing, tim akan diberi pembekalan terlebih dahulu di Kantor kemenag Kabupaten Cianjur.
Menurutnya, penyintas juga membutuhkan motivasi agar tetap semangat melanjutkan hidup.
Baca Juga:5 Kalimat yang Diucapkan Orang Cerdas Saat Membuka PercakapanJadwal Pertandingan Piala Dunia 2022, Selasa 22 November, Argentina vs Arab Saudi Main Sore
“Penyintas mengalami trauma. Penghulu dan Penyuluh Agama Islam kita siapkan untuk memberikan motivasi sekaligus pendampingan agar penyintas tidak terlalu terpuruk dan terus bersemangat menghadapi ujian serta melanjutkan hidup,” tandasnya.
Tampak mendampingi Gus Adib, Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam, dan Kepala Kankemenag Cianjur, Ramlan Rustandi.
Selama masa tanggap bencana, Kankemenag Cianjur juga dijadikan posko bencana oleh BAZNAS Provinsi Jabar.
Turut mendampingi peninjauan, Kasubdit Mutu, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi Jajang Ridwan, Kasubdit Bina Keluarga Sakinah Agus Suryo Suripto, dan Kasubag TU Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Rama Wahdiyansah.(disway.i)