Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Barat (Jabar) prediksi hujan berintensitas tinggi masih akan melanda Jabar hingga sepekan kedepan.
La Nina menjadi salah satu penyebab tingginya curah hujan di Jabar. Fenomena La Nina adalah fenomena yang berkebalikan dengan El Nino.
Ketika fenomena itu terjadi, Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan dibawah kondisi normalnya.
Baca Juga:Catat 1.164 Bencana, BPBD Tetapkan Jabar Siaga SatuPasca Tragedi Kanjuruhan, Polri Terbitkan Aturan Kompetisi Baru
Dengan naiknya suhu air laut yang mengalami pendinginan dikondisi normal. Akibatnya curah hujan juga meningkat dan berpotensi menyebabkan banjir.
Tim Prakirawan Stasiun Klimatologi BMKG Jabar, Irlando Kusumo menungkapkan, kondisi seperti saat ini baru terjadi di Jabar.
”Karena yang harusnya (di Jabar.red) kemarin kemarau, tapi kemaraunya itu basah. Jadi itu masih masuk kedalam periode La Nina. Tapi kemungkinannya akan ada pada posisi netral di tahun 2023,” ungkapnya dilansir JabarEkspres.com.
”Sehingga berdasarkan prospek ke depan, wilayah Jabar dari 27 kabupaten kota itu masih berpotensi hujan,” pungkasnya. (*)