“Kalian sebagai pelopor, menjadi support system yang positif untuk teman-teman kalian dan menjadi contoh. Bagi para orang tua, ayah, bunda, akan menjadi penting ketika kita bicara masalah HIV/AIDS. Ini akan menjadi penting ketika bagaimana kita menyelesaikan dari hulu, mencegah hal itu terjadi,” ucapnya.
Oleh karenanya, kata Bintang Puspayoga, edukasi ayah dan bunda kepada anak-anaknya sejak dini itu penting.
“Tentunya kita mulai yang berkaitan kepada anak-anak, seperti alat reproduksi dan fungsinya, kemudian bagaimana mendiskusikan bagaimana bahayanya hubungan seksual di luar nikah. Demikian juga kami harapkan ayah bunda menjadi role model yang baik bagi anaknya,” tutur Bintang Puspayoga.
Baca Juga:Film Horor ‘Pamali’ Kenalkan Budaya dan Pariwisata JabarSerap Aspirasi dan Pastikan Program Pemerintah Dirasakan Masyarakat
Sementara itu, Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Dewi Sartika mengatakan, kasus HIV/AIDS di Jabar mencapai 3.744 kasus, sedangkan secara nasional hingga Juni 2022 mencapai 57.246 kasus.
Menurut Dewi, dari jumlah kasus yang ada di Jawa Barat tersebut, sekitar 5,7 persen itu anak-anak dengan usia kurang dari 19 tahun.
“Kenapa itu terjadi? Yang pertama karena memang HIV/AIDS itu belum bisa disembuhkan karena juga belum ada obatnya. Kalaupun ada obatnya ternyata juga hanya mengurangi kesakitan,” kata Dewi.
“Kemudian, kita harus jauhi penyakitnya, bukan orangnya terutama pada anak-anak. Karena ada hak anak, hak mendapatkan perlindungan, hak mendapatkan pendidikan yang bagus, hak mendapatkan kesehatan yang baik, diterima di masyarakat, dan juga mewujudkan mimpi-mimpi anak-anak,” tambahnya. (*/nik)