Cianjurekspres.net – Pemerintah Kabupaten Cianjur hingga saat ini masih dihadapkan persoalan stunting atau gangguan tumbuh kembang anak pada balita. Sehingga diperlukan komitmen semua pihak yang memang mempunyai tugas melakukan intervensi untuk menekan dan menurunkan stunting di Cianjur.
“Yang harus itu komitmen. Komitmen semua pihak yang memang mempunyai tugas melakukan intervensi,” ujar Ketua Fraksi sekaligus DPC PDI Perjuangan Cianjur, Susilawati kepada wartawan usai sosialisasi pemberian makanan pada bayi dan anak dalam pencegahan stunting bersama dinas terkait di Desa Maleber, Kecamatan Karangtengah Cianjur, Senin (27/6).
Susi pun mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan bahwa stunting di Cianjur masih di angka 30 persen. “Sampai hari kemarin (Minggu (26/6) red), informasi dari Dinas Kesehatan (stunting, red) di angka 30 persen,” katanya.
Baca Juga:Protokol PutingManfaatkan REC PLN, Seluruh Istana Kepresidenan Diterangi Energi Hijau
Menurutnya, dalam penanganan stunting ada dua intervensi. Diantaranya, jelas Susi, intervensi spesifik dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan DPPKBP3A berupa misalnya memberikan makanan bayi dan sebagainya.
Disisi lain, ada intervensi sensitif terkait sanitasi oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, kemudian masalah ketahanan pangannya apakah menerima bantuan sosial atau tidak yang merupakan tugas Dinas Sosial.
“Bahkan masalah air bersih misalnya di kota, itu juga menjadi tugas PDAM. Apakah yang masyarakat stunting ini punya gak fasilitas air bersih, akses air bersih,” katanya.
Menurutnya, semua harus mempunyai komitmen dalam upaya untuk menekan stunting di Kabupaten Cianjur. “Dan Fraksi PDI Perjuangan sangat fokus dan sangat membantu pemerintah. Kita bergotong royong membantu pemerintah dalam upaya penurunan stunting, karena stunting turun, otomatis IPM Cianjur akan naik,” tegas Susi.
Tujuannya, jelas Susi, agar nanti di 2024 sesuai dengan target pemerintah pusat bahwa stunting itu harus diturunkan di angka 14 persen.
“Kita di sini juga mendorong secara terus menerus ke lokus-lokus yang ada stuntingnya dan masyarakat yang mempunyai anak atau pun bayi yang stunting supaya mereka paham bagaimana pola asuhnya. Lalu kemudian bagaimana pemberian makanan yang bergizi pada anak,” papar Anggota DPRD Cianjur itu.