Warga Dua Desa di Cianjur Menantang Maut Lintasi Jembatan Gantung Rusak

Warga Dua Desa di Cianjur Menantang Maut Lintasi Jembatan Gantung Rusak
MENANTANG MAUT: Tampak salah seorang warga terpaksa menantang maut dengan cara bergelantungan dengan melintasi jembatan gantung yang rusak.(wawan sutiawan/cianjur ekspres)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Warga dua desa dari kecamatan yang berbeda di Kabupaten Cianjur, terpaksa harus menantang maut untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan melintasi jembatan gantung yang kondisinya rusak hanya tersisa bentangan sling atau tali kawat.

Pasalnya, jembatan gantung yang terbentang di atas aliran Sungai Cisokan itu merupakan satu-satunya akses jalan terdekat penghubung bagi warga Desa Salamnunggal Kecamatan Cibeber dan Desa Sukarama Kecamatan Bojongpicung.

Menurut Rustandi (35) warga Kampung Ciputat, Desa Salamnunggal, Cibeber, jembatan gantung yang membentang sepanjang 52 meter itu sudah rusak sejak dua tahun terakhir. “Sering juga khawatir terjatuh, tapi ini satu-satunya akses jalan terdekat menuju ladang warga,” ujarnya.

Baca Juga:Soal Anggaran Dana Cadangan Pilkada 2024, Begini Penjelasan BKAD CianjurKetua Umum

Selain warga, sejumlah siswa juga sering menggunakan akses jembatan itu untuk mempercepat sampai ke sekolah mereka.

“Hanya satu atau dua orang siswa saja yang masih berani melintas dengan bergelantungan pada tali kawat jembatan. Untuk mempercepat sampai di sekolah, tapi sering kita minta agar tidak memaksakan karena terlalu berbahaya,” jelas Rustandi.

“Semoga segera ada pembangunan, agar warga nyaman dan aman saat melintas. Kita harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengangkut hasil tani jika menggunakan jalur lain yang jaraknya mencapai 10 kilometer,” harapnya.

Sekretaris Desa Salamnunggal, Asep Sopandi, mengatakan, jembatan gantung yang dibangun sekitar tahun 1990 itu kondisinya sudah tidak layak untuk dilintasi.

“Rusaknya sudah cukup lama. Saat ini warga secara swadaya akan memperbaiki jembatan dengan menggunakan bambu sebagai alas berpijak. Namun saat ini warga terkendala oleh kawat untuk mengikat bambu,” katanya.

Dia mengungkapkan, rencana pembangunan jembatan itu sudah dibahas oleh Pemerintah Desa Salamnunggal dan Sukarama.

“Rencana, pembangunan jembatan nanti tidak akan di lokasi yang sama, pembangunan akan dilakukan di bagian hilir dari jembatan yang rusak saat ini,” katanya.(mg1/hyt)

0 Komentar