“Tugas utama kami adalah menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan yang berkualitas demi memasok listrik yang andal. Namun, di dalam tugas itu juga terdapat tanggung jawab serta komitmen kami untuk turut membangun perekonomian di wilayah kerja kami. Melalui pelatihan ini akan semakin meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia sebelum akhirnya terjun ke dalam dunia usaha,” tegas Djarot.
Selain pelatihan, PLN juga memberikan peralatan untuk mengemas opak. Bantuan tersebut dimaksudkan agar para peserta juga dapat mengembangkan usahanya dengan peralatan yang lebih memadai sehingga produk bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi, lebih efektif serta efisien dari sisi biaya dan juga waktu.
Nantinya, hasil produksi opak akan dipasarkan melalui Galeri UMKM Kecamatan Jatigede yang juga merupakan salah satu bantuan CSR dari PLN. Galeri UMKM tersebut memang ditujukan untuk menjadi sarana pemasaran produk-produk terbaik UMKM di Jatigede. Selain dipasarkan di Galeri UMKM Jatigede, hasil produksi opak juga rencananya akan dipasarkan di banyak wilayah di Kabupaten Sumedang.
Baca Juga:Kisah Cinta Lee Minho dengan Gadis Asal Jawa Tengah, Rela Pindah AgamaNaaah, Tuh Kan, Eropa Aja Berburu Batubara, Indonesia Harus Apa?
Kepala Desa Karedok, Waluyo menjelaskan bahwa peserta pelatihan produksi opak ini sebelumnya sudah memiliki usaha opak dalam skala yang lebih kecil dengan cakupan pemasarannya hanya di kawasan Kecamatan Jatigede. Namun, saat ini para produsen opak ini telah dihimpun menjadi satu dalam BUMDes Desa Karedok. Melalui langkah ini, dirinya mengharapkan dapat mencetak produksi yang lebih banyak sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.
“Kami berharap dengan adanya bantuan ini, kami dapat meningkatkan kualitas produk serta dapat bersaing dengan produk serupa di pasaran sehingga akan berdampak pada peningkatan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat,” ucap Waluyo. (*/nik)