PKS dan PKB Sepakat Bentuk Poros Ketiga di Pilpres 2024

PKS dan PKB Sepakat Bentuk Poros Ketiga di Pilpres 2024
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsyi, mengatakan partai-nya sepakat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membentuk poros ketiga dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

“Saya berharap poros ketiga, kenapa? karena yang satu sudah jelas poros-nya, kedua sudah jelas, yang ketiga ini membongkar kebuntuan, tembok ‘berlin” kita pecahkan,” kata Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/6) dilansir dari Antara.

Hal itu dikatakannya usai bertemu Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid bersama jajaran PKS dan PKB di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/6).

Baca Juga:Harga Cabai di Cianjur Masih ‘Pedas’, Kisaran Rp70 Ribu hingga Rp90 Ribu per KilogramSiswi SMAN 1 Cianjur Wakili Jabar di Paskibraka Nasional

Aboe Bakar berharap pertemuan gabungan tersebut akan menjadi magnet untuk para partai-partai politik yang lain yang bergabung. Karena menurut dia, jumlah kursi PKS di DPR sebanyak 50 dan PKB sebanyak 58 sehingga hanya membutuhkan 7 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

“Artinya tinggal satu partai politik (untuk bergabung dalam koalisi). Ya kita lihat semoga berjalan panjang umur dan bisa bertahan,” ujarnya.

Menurut dia, koalisi yang dibangun PKS-PKB menginginkan agar tidak terjadi politik identitas yang berlebihan, polarisasi, dan gesekan di masyarakat.

Dia mengatakan, PKS tidak masalah apabila Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar ingin menjadi capres untuk diusung di Pilpres 2024.

“Kita ingin-nya 3 bulan sebelum sudah oke, misalkan, Muhaimin Iskandar mau jadi presiden, silakan bismillah tidak masalah. Bagi PKS tidak penting presiden atau wapres,” tuturnya.

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menilai Pilpres 2024 harus dilalui dengan suasana yang sejuk, dan partai-nya bisa mengambil peran untuk lebih mempersatukan keadaan.

Dia mengaku bersyukur PKS juga memiliki pandangan yang sama bahwa tidak boleh lagi terjadi politik identitas karena dikhawatirkan terjadi perpecahan di masyarakat.

Baca Juga:Bersama Wabup Cianjur, Budhy Setiawan Tinjau Lokasi Pembangunan Jalan di Desa Karyamukti CampakaBupati Cianjur Ngantor di Desa, Bermalam di Rumah Warga

“Hari ini menurut saya bukan sosok, namun sistem dan cara pikir yang mempertemukan yang saya sebut dengan satu kalimat yang mempertemukan, mengutuhkan, mendamaikan. Tidak ada lagi pembelahan, tidak ada lagi saling curiga, tidak ada lagi saling menjatuhkan, tidak ada lagi politik yang saling menghina,” tuturnya.

Menurut dia, ke depan pasti ada pertemuan lanjutan antara Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu untuk mematangkan konsep koalisi kedua partai tersebut.(ant/hyt)

0 Komentar