Dirinya menambahkan, Kemendag memerintahkan kepada para distributor untuk tidak menahan stok dan segera mendistribusikan minyak goreng kepada para pedagang yang selalu diawasi oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan.
“Kami harap (operasi pasar, red) ini sangat cukup bisa membantu stabilitas harga pasar dan mengatasi kelangkaan,” ujar Fitroh.
Disisi lain, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Cianjur, Budhi Rahayu Toyib, menegaskan, pemerintah daerah sudah berusaha melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk menutupi kekurangan minyak goreng.
Baca Juga:Seorang Warga Ditemukan Tak Bernyawa di Tengah SawahPenjualan ORI 021 Capai Rp3 Triliun, BRI Sukses Rangkul Ribuan Investor
Hanya saja menurutnya, jalur distribusi minyak goreng perlu di cek kembali. “Makanya kita kemarin sempat turun, kita juga insyaAllah rencana minggu depan akan cek lagi beberapa tempat yang katanya mereka itu merupakan agen-agen. Kita khawatir apakah betul mereka ini ada penimbunan atau tidak. Karena tadi kalau kita lihat pernyataan dari kementerian bahwa Jawa Barat itu sudah tercukupi,” tegas Budhi.
Khusus di Cianjur, Budhi, mengatakan, pihaknya akan melihat sendiri apakah betul distribusi minyak goreng sudah menutup kebutuhan dalam seminggu. “Kalau sudah menutup, (minyak goreng, red) ini ada dimana, selisih tersebut yang perlu kita turun dari TPID. Mudah-mudahan kalau misal memang tidak ada penimbunan distribusi apa penghambatnya,” katanya.
Ke depan, jelas Budhi, distribusi bantuan minyak goreng di Cianjur tidak lagi terpusat di wilayah perkotaan saja, tetapi diarahkan ke selatan. “Karena dari pihak kementerian gak tahu Cianjur itu seperti apa, tahunya Cianjur ini kota. Padahal dengan demografi yang sulit, kondisi distribusi di selatan lebih sulit, lebih mahal,” ucap Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Cianjur tersebut.
Terlebih, ungkap Budhi, banyak pasar tradisional di wilayah Cianjur Selatan yang memerlukan minyak goreng. “Mereka itu sekarang ngambilnya dari sini (Pasar Induk Cianjur, red), di jual lagi. Artinya tetap akan ada selisih harga lagi, ongkosnya yang jadi masalah. Mudah-mudahan dengan kita sendiri yang datang ke sana, itu bisa ditekan,” tandasnya.(hyt)