Cianjurekspres.net – Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyebut jika Cianjur masih kekurangan penyuluh pertanian. Hal ini secara tidak langsung menghambat kepada perkembangan sektor pertanian karena banyak petani yang tidak memahami program dari pemerintah.
Herman mengungkapkan, jumlah penyuluh pertanian di Cianjur saat ini tercatat sebanyak 200 orang dari 360 desa dan kelurahan. Padahal idealnya satu desa atau kelurahan memiliki satu penyuluh pertanian.
“Saat ini di Cianjur kita kekurangan penyuluh pertanian, dari 360 desa dan kelurahan baru ada 200 penyuluh pertanian,” ujarnya, Kamis (27/1).
Baca Juga:Mahasiswi Asal Cianjur Meninggal Dunia di Mesir, Keluarga Bingung Tak Punya Biaya untuk Pemulangan JenazahAstra Isuzu Bogor Edukasi Program Euro 4
Herman nengaku, Pemkab Cianjur bekerjasama dengan Universitas Suryakancana (Unsur) untuk mendidik mahasiswa terutama dari jurusan pertanian agar nantinya bisa ditempatkan di daerah masing-masing untuk membantu para petani dalam meningkatkan produksi pertanian.
Sementara itu Ketua DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Cianjur, Munirul Iman, menilai, kurangnya penyuluh pertanian di setiap desa sangat berdampak terhadap perkembangan sektor pertanian karena tidak maksimalnya sosialisasi program pemerintah untuk masyarakat melalui kelompok tani atau Gapoktan.
“Penyuluh itu ujung tombak kepanjangan tangan pemerintah. Sekarang yang harusnya satu desa satu penyuluh, malah satu penyuluh merangkap dua desa, bahkan tiga desa. Itu jelas tidak efektif. Apalagi geografis Cianjur sangat luas,” tandasnya.(mg1/hyt)