Cianjurekspres.net – Dinas Kesehatan Cianjur mengaku kewalahan untuk mengejar 60 persen capaian vaksinasi Covid-19 dosis kedua untuk umum, lantaran harus terbagi dengan pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun serta booster non-lansia.
Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan, keterbatasan tenaga kesehatan (Nakes) menjadi kendala utama dalam pemberian vaksin untuk umum, anak dan lansia yang harus dilaksanakan secara bersamaan.
“Nakes kita terbatas. Tapi jalan keluarnya kita lakukan skala prioritas yaitu untuk Booster Lansia dan anak,” ujarnya, Selasa (25/1).
Baca Juga:Harga Sayuran di Pacet Cianjur Anjlok, Petani: Boro-boro untung kembali modal sudah alhamdulillahRidwan Kamil Disebut Sebagai Representasi Nasional Orang Sunda
Menurutnya, pertimbangan pemerintah untuk melakukan vaksinasi booster non-Lansia meski capaian umum dosis kedua belum 60 persen untuk mencegah terpapar varian virus Covid-19 baru Omicron.
Bukan itu saja, Yusman mengatakan, capaian vaksin umum dan lansia dosis pertama di Cianjur sudah diatas 70 persen.
“Banyak faktor sehingga booster non-lansia bisa dilakukan. Ditambah daya tahan imun manusia setelah vaksin 6 bulan akan berkurang, bahkan sudah hilang,” ucapnya.
Meski begitu, sambung Yusman, pihaknya optimis pemberian vaksinasi dosis kedua untuk umum, anak dan booster lansia secepatnya akan terselesaikan.
“Vaksin anak kita sekarang sudah lebih dari 80 persen, jadi bisa fokus lagi ke pemberian vaksin umum dosis dua dan booster Lansia,” tandasnya.(mg1/hyt)