Cianjurekspres.net – Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan pemerintah melalui Bank BRI, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan PT Pegadaian terus mendorong pendanaan bagi para pelaku UMKM.
“Tapi tidak bisa berdiri sendiri, pemerintah pusat dan daerah sekarang bekerjasama untuk mengeluarkan yang namanya NIB (Nomor Induk Berusaha), yaitu surat pendaftaran supaya UMKM Bankable bisa terdata di perbankan dan ini kita gelontorkan besar-besaran,” kata Erick Thohir memaparkan dalam dialog ‘Peran Komunitas Ekonomi Kreatif dalam Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi’ di Taman Alun-alun Cianjur, Minggu (23/1/2022).
Tidak cukup sampai disitu, jelas Erick, UMKM memerlukan pendampingan yang nyata supaya tidak salah berdagang. “Marketnya tidak ada, tetap jualan barang yang tidak laku. Karena itu di BUMN kita melakukan pendampingan yang konkret,” ucapnya.
Baca Juga:Cek Promo Hingga Koleksi Terbaru 3 Second Family Store di CianjurRiau Series Jadi Seri Pembuka Lanjutan Honda DBL 2021-2022
Hari ini, ungkap Erick, selain perbankan bagaimana mendorong ibu-ibu melalui program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekar).
“Itu di seluruh desa-desa kita lakukan pendampingan pinjaman Rp1-4 juta tanpa agunan. Jumlah sekarang sudah 11,5 juta nasabah. Cukup? tidak, kita dorong lagi sampai 20 juta (nasabah),” katanya.
Menurutnya, ibu-ibu yang tergabung dalam program Mekar menjadi bagian dari kebangkitan kesejahteraan ekonomi keluarga. Terlebih, kata Erick, pada saat pandemi Covid-19 sangat terdampak kesenjangan yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin, yang besar makin besar dan yang kecil makin kecil.
“Ibu-ibu di desa kita dorong untuk juga berusaha dan luar biasa selama Covid-19, ibu-ibu PNM Mekar ini tumbuh nasabahnya 5,9 juta. Artinya apa, saat di perkotaan melepaskan pegawai, di pedesaan lapangan pekerjaan tumbuh 5,9 juta. Inilah ekosistem. inilah pendampingan yang kita harus selesaikan secara berkesinambungan,” paparnya.
Dikatakan Erick, hal yang sama juga dilakukan kepada para petani melalui Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat). Total saat ini yang sudah dibina sebanyak 79 ribu petani dengan jumlah 82 ribu hektare.