Cianjurekspres.net – Pasar Lembursitu di Kota Sukabumi akhirnya diresmikan, Sabtu (8/1/2022). Peresmian dilakukan langsung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Hadir dalam peresmian tersebut Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami, beserta jajaran perangkat daerah pada Pemerintah Kota Sukabumi.
Selain itu hadir pula, Duta Pasar Rakyat Jawa Barat, Atalia Praratya, dan Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Fitri Hayati Fahmi.
Baca Juga:Alun-Alun Cianjur Segera Dibuka, Ini Jam Buka dan Syarat Masuk PengunjungJalan Siti Jenab Cianjur Dibuka 11 Januari 2022, Hanya Kendaraan Ini yang Boleh Melintas
“Dulu pasar ini kumuh, sehingga kemajuan luar biasa, lebih bagus dan bersih,” ujar akrab Ridwan Kamil.
Anggaran pembangunan Pasar Lembursitu bersumber dari bantuan Provinsi Jabar kurang lebih senilai Rp10 miliar dan menampung sebanyak 80 pedagang.
Kang Emil menyebutkan, desain pasar yang sederhana dan rapih diharapkan dapat menaikkan kelas peradaban pasar tradisional yang lebih nyaman.
“Saya pribadi sendiri senang ke pasar tradisional dan tidak ada kekumuhan,” ucapnya.
Dirinya pun berpesan kepada pengelola pasar dan warga agar dapat menjaga kebersihan dan ketertiban.
“Kalau nanti saya kunjungan lagi ke pasar ini, harus tetap bagus,” kata Kang Emil.
“Mimpi kita ingin ratusan pasar akan mengalami transformasi seperti pasar ini, namun kita coba bangun setiap tahunnya,” tambahnya.
Baca Juga:BPBD Sumedang Imbau Warga Siap Siaga, Diperkirakan Januari-Februari Puncak Musim HujanOJK Terbitkan POJK Perpanjangan Kebijakan Stimulus Covid-19 bagi Lembaga Keuangan Non Bank
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Moh Arifin Soedjayana, dalam laporannya menjelaskan, pembangunan Pasar Lembursitu sejalan dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang dituangkan ke dalam berbagai program salah satunya Pasar Jawara.
“Pelaksanaan program Pasar Jawara dilakukan dalam dua kegiatan yaitu fisik, seperti telah terbangunnya 18 Pasar Rakyat diberbagai wilayah Jawa Barat dan dari jumlah tersebut tujuh diantaranya telah memiliki Standar Nasional Indonesia. Kemudian kegiatan non fisik seperti pelatihan pengelolaan pasar,” tandasnya.(job3/hyt)