“Sekarang penyaluran saldo KPM BPNT sudah tidak menentu, bahkan ironisnya lagi untuk satu desa saja bisa berbeda hari masuk saldonya,” katanya.
Hendra mengatakan, bagi KPM yang sudah menanti bantuan untuk dapat belanja sembako ketika melihat tetangganya sudah dapat, bukan tidak mungkin si KPM yang belum nerima pun akan langsung mendatangi agen e-warung. “Dan ternyata, saat tiba di agen e warung saldonya masih nol,” katanya.
Lebih lanjut, Hendra mengatakan, masih banyak permasalahan dilapangan yang harus di selesaikan. Namun pada prinsipnya program ini sudah bagus, tinggal memperbaiki data dan prosedur penyalurannya.(yis/hyt)