Pengendalian inflasi daerah dapat dilaksanakan melalui optimalisasi kerjasama antar BUMD kabupaten/kota dan provinsi, khususnya wilayah surplus/defisit pangan sebagai buffer stock di daerah. Dalam hal ini, Kabupaten Sukabumi sebagai eksportir ke daerah lain dapat mendukung stabilitas harga di wilayah Jawa Barat bahkan nasional.
Oleh karena itu, Kabupaten Sukabumi memiliki peranan penting dalam TPID wilayah Jawa Barat dengan menjadi penyangga produksi pangan dan memastikan sisi supply tetap berjalan lancar.
Selain itu Kabupaten Sukabumi dapat menerapkan teknologi (digitalisasi, mekanisasi) dalam pengolahan pasca produksi untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan, termasuk dalam hal ini untuk diarahkan menjadi produk ekspor.
Baca Juga:Investor Dukung Pengembangan Ultra Mikro, BRI Catat Rekor Kapitalisasi Pasar Terbesar Sepanjang SejarahIkuti Ajang INDI 4.0, BRI Ungkap Keberhasilan Program Transformasi BRIVOLUTION
Hal ini perlu dilakukan guna memanfaatkan momentum ekonomi global yang membaik guna mendukung pemulihan ekonomi Kabupaten Sukabumi, Jabar pada khususnya dan nasional pada umumnya.
Beberapa strategi dalam pengendalian inflasi, Kabupaten Sukabumi dapat berperan dengan melakukan program untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan strategis yang dibutuhkan masyarakat di daerah konsumen melalui program Kerja Sama Antardaerah (KAD), mendukung pemanfaatan SILINDA (Sistem Pengendalian Inflasi Daerah) Jabar, memanfaatkan Big Data sebagai sistem informasi EWS (early warning system), serta meningkatkan kualitas pelaporan TPID yang didukung awareness pimpinan daerah.
Sesuai arahan Presiden dalam Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN) upaya pengendalian inflasi perlu diarahkan untuk bersinergi dengan upaya pemulihan dan pengembangan ekonomi serta percepatan dan perluasan digitalisasi daerah A.I melalui pemberdayaan UMKM dan IKM termasuk pesantren khususnya terkait dengan linkage pada industri pengolahan makanan minuman serta industri pariwisata seperti hotel, restoran, dan kafe (horeka). Untuk itu perlu dilakukan suatu sinergi program antardinas terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Indag, dan Dinas KUMKM dalam koordinasi Bidang Perekonomian.
Pada aspek digitalisasi ekonomi dan pembayaran, pengembangan dapat dilakukan secara end-to-end business process dan menyeluruh pada sisi produksi, pemasaran dan pembayaran.
Digitalisasi produksi perlu dilakukan untuk mengoptimasi kinerja sektor ekonomi potensial Kabupaten Sukabumi, antara lain dalam upaya pengembangan pariwisata yang menjadi salah satu andalan adalah memperbaiki pemberian informasi-informasi melalui kanal-kanal digital (termasuk penyediaan virtual tour) terkait destinasi wisata favorit di Kabupaten Sukabumi.