Pemulihan Ekonomi, Pengendalian Inflasi Serta Percepatan Digitalisasi Ekonomi dan Pembayaran di Sukabumi

Pemulihan Ekonomi, Pengendalian Inflasi Serta Percepatan Digitalisasi Ekonomi dan Pembayaran di Sukabumi
0 Komentar

Daya beli masyarakat yang menurun dan terhentinya beberapa proyek infrastruktur strategis maupun proyek investasi swasta akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan refocusing anggaran.

Namun saat ini, didukung oleh kebijakan dynamic balancing sejak kuartal III 2020 yang menyeimbangkan antara penanganan kesehatan dan berjalannya aktivitas ekonomi dengan mengacu pada tingkat sebaran dan pengendalian kasus Covid-19 di masing-masing wilayah, dan percepatan vaksinasi untuk mencapai target herd immunity yang semakin baik, maka beberapa indikator pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Sukabumi mulai terindikasi meningkat, terutama di 2021.

Dalam mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi, Bank Indonesia Jawa Barat merekomendasi kepada pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk melakukan penguatan pada tiga aspek yang sejalan dengan 5 (lima) kunci utama pemulihan ekonomi Jawa Barat, yaitu pengembangan ekonomi, pengendalian inflasi serta digitalisasi ekonomi dan pembayaran.

Baca Juga:Investor Dukung Pengembangan Ultra Mikro, BRI Catat Rekor Kapitalisasi Pasar Terbesar Sepanjang SejarahIkuti Ajang INDI 4.0, BRI Ungkap Keberhasilan Program Transformasi BRIVOLUTION

Pada aspek pengembangan ekonomi, Bank Indonesia turut merekomendasikan beberapa upaya pemulihan ekonomi khususnya melalui upaya mendorong kinerja sisi supply dengan mengembangkan sektor ekonomi utama dan memperhatikan potensi ekonomi Kabupaten Sukabumi, yaitu sektor Pertanian khususnya produksi tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, dan perikanan, melalui pengembangan komoditas yang dapat mendukung ketahanan pangan daerah dengan memperhatikan produk unggulan masyarakat, seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras, dan sayuran.

Mendorong pengembangan varietas unggul atau khusus seperti beras untuk target pasar khusus. Selain itu, penggunaan teknologi pertanian terbaru seperti Cold Chain Supply dan hidroponik, perlu terus didukung ke depan.

Pengembangan wirausaha agribisnis dan mendorong integrasi pada sektor Industri Pengolahan akan meningkatkan daya tawar sektor Pertanian kepada generasi muda sehingga mendukung regenerasi petani.

Penguatan kapasitas petani/pelaku usaha, kelembagaan, serta membangun pola kemitraan yang produktif dan efisien.

Mendorong adopsi teknologi informasi dalam dunia agribisnis dari sisi produksi, pemasaran dan manajemen usaha.

Optimasi Kawasan Minapolitan yang berpotensi untuk menjadi sentra penghasil komoditas perikanan terbaik di Kabupaten Sukabumi. Pemda diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan nelayan sehingga hasil tangkapan dapat bertahan lebih lama. Selain itu, integrasi dengan industri pengolahan perikanan juga penting terus dikembangkan.

0 Komentar