KOORDINATOR Fungsi Neraca Wilayah dan Analis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cianjur Warji Permana mengatakan, Indeks pembangunan manusia (IPM) Cianjur hingga saat ini masih berada diposisi terendah untuk ditingkat Provinsi Jawa Barat.
“Berdasarkan data yang ada di BPS, IPM Cianjur ini masih ada diposisi terbawah,” kata Warji Permana, Senin (11/10).
Warji mengatakan, bahwa yang paling mendasar untuk mengubah atau meningkatkan IPM di Cianjur Pemkab Cianjur harus lebih memperhatikan sektor pendidikan.
Baca Juga:Bupati Tak Berani Sebut Target Kenaikan IPMTerkait Insentif Nakes yang Belum Dibayar, Bupati: Rencananya Dibayar di APBD Perubahan
“Yang paling berdampak menurunnya IPM di Cianjur ini adalah dari sektor pendidikan,” katanya.
Menurutnya, rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah di Cianjur ini tidak kurang dari (7) tahun atau hanya bisa menyelesaikan pendidikan formal dari kelas satu hingga kelas tujuh atau kelas satu SMP.
“Berdasarkan hasil sensus nasional (Sesunas) BPS, hitungan rata-rata lama sekolah dan harapan sekolah Cianjur ini maksimal tujuh tahun,” ujarnya.
Warji mengatakan, kebanyakan orangtua di Cianjur ini identik untuk memasukan anaknya ke pesantren tradisional yang tidak ada pendidikan formalnya.
“Saya rasa, di Cianjur ini banyak PKBM yang bersertifikat resmi. Hal tersebut bisa diberdayakan dengan cara mengikuti paket, sehingga kedepannya selain bisa mendalami ilmu agama, pendidikan formalpun bisa diikuti,” jelasnya.(yis/hyt/sri)