Cianjurekspres.net – Sejumlah nelayan di Pelabuhan Jayanti, Cidaun, memaksa untuk tetap melaut. Padahal saat ini status gelombang air laut masih tinggi. Nelayan pun diminta untuk tetap waspada.
Yana (38) seorang nelayan di Pelabuhan Jayanti, mengatakan, dirinya terpaksa melaut demi mencukupi kebutuhan keluarga meski tahu status gelombang air laut masih tinggi.
“Memang status air laut masih tinggi. Tapi mau gimana lagi saya terpaksa demi keluarga, ditambah jumlah hasil tangkapan juga masih sedikit,” ujarnya dilansir dari Harian Umum Cianjur Ekspres, Kamis (30/9).
Baca Juga:Alat Berat dan Puluhan Pekerja Diterjunkan Angkat Eceng GondokWJIM 2021: Bank Indonesia Berikan Dukungan Penuh untuk Ekonomi Unggulan di Jabar Melalui Transformasi Digital
Sementara itu, Kepala UPTD PPI Jayanti, Eli Muslihat, menjelaskan, sebagian nelayan memang sudah beroprasi sejak pekan kemarin. Mereka yang mulai mencari ikan merupakan nelayan harian.
“Sebagian sudah beroprasi. Jadi yang beroprasi adalah nelayan harian bukan nelayan musiman,” katanya.
Dia mengungkapkan, nelayan melakukan penangkapan ikan hanya di sekitar Pelabuhan sebab kondisi angin yang masih kencang yakni 20 knot.
“Mereka memang sudah paham kapan waktu alam bisa bersinergi. Cuman mereka tidak dapat seharian di tengah laut atau ke lokasi yang jauh karena nelayan itu yang dikhawatirkan angin, dan angin kebetulan masih cukup besar masih 20 knot,” jelasnya.
Disisi lain, Sekretaris BPBD Cianjur, Moch Irfan Sopyan, mengatakan, berdasarkan data dari BMKG terkuat kondisi terkini pantai selatan masih berstatus gelombang tinggi.
“Data dari BMKG mulai 30 September sampai 01 Oktober 2021 pantai selatan masih berstatus gelombang tinggi. Oleh karena itu kita imbau agar para nelayan tetap waspada,” pungkasnya. (hyt/mg1/sri)