Cianjurekspres.net – Ketua Masyarakat Peduli Cirata Kabupaten Cianjur, Atep Saepudin (39), mengatakan pihaknya mengerahkan dua alat berat dan tiga puluh pekerja setiap harinya dengan pembagian bergantian untuk mengangkat gulma eceng gondok yang makin meresahkan.
Atep mengatakan, genangan Cirata di blok Kampung Babakan Garut, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, semua tertutup oleh gulma eceng gondok.
“Ini sebagai salah satu solusi atau upaya untuk mengembalikan lagi Cirata agar bersih,” ujar Atep ditemui di lokasi pengangkatan eceng gondok.
Baca Juga:WJIM 2021: Bank Indonesia Berikan Dukungan Penuh untuk Ekonomi Unggulan di Jabar Melalui Transformasi DigitalJabar Bangun Pusat Bahan Baku bagi Industri Kecil UMKM
Atep mengatakan, gulma eceng gondok mengganggu bongkar muat ikan, kegiatan memancing, berjualan, dan untuk perkembangan ikan menjadi lambat.
Efek panjangnya adalah percepatan sedimentasi yang berpengaruh kepada kualitas air Cirata. “Kegiatan pembersihan dimulai sejak tahun 2010 dimana saat itu kami membentuk kelompok masyarakat,” katanya.
Atep mengatakan, perhari dua alat berat dan puluhan warga bisa mengangkat gulma sebanyak 150 kubik. Menurutnya untuk pengadaan dua alat berat ia dibantu oleh Pembangkit Jawa Bali.
Upaya yang dilakukan Atep bersama warga dipersentase baru satu persen membersihkan volume eceng gondok yang ada di genangan Cirata.
“Antusias warga sangat baik di sini, meski kalau dipersentase paling upaya di sini hanya mengangkat satu persen saja gulma eceng gondok yang ada,” katanya.
Atep mengatakan, 150 kubik gulma eceng gondok yang dihasilkan dari pengangkatan diproses menjadi kompos.
“Kompos yang dihasilkan akan disalurkan untuk perkebunan warga dan sawah. Intinya kami hanya menimbulkan kesadaran bagi warga Cirata untuk peduli,” katanya.(hyt/yis/sri)