Menurut Emil, dengan platform ini diharapkan bisa melahirkan konten dan produk membanggakan. Emil mengajak semua masyarakat memanfaatkan dengan cara berpartisipasi dalam menghasilkan produk dan konten berkualitas.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi awal karena semakin banyak kompetisi, semakin banyak evaluasi, semakin banyak interaksi kita akan menghasilkan karya-karya yang lebih berkualitas,” jelasnya.
Salah satu contoh produk atau konten yang bisa dimanfaatkan adalah dengan membuat satu akun Youtube khusus. Nantinya seluruh masyarakat diajak untuk berlangganan atau subscriber akun Youtube tersebut.
Baca Juga:Jabar Kejar Target Vaksin 500.000 per HariAtalia Tinjau Beberapa Titik Gebyar Vaksinasi Jabar Juara
Dengan jumlah penduduk sekitar 50 juta orang, maka potensi pendapatan yang bisa didapatkan dari hasil iklan di Youtube cukup besar. Nantinya, uang tersebut bisa digunakan Pemerintah Provinsi Jabar menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat.
“Jawa Barat itu followersnya 50 juta. Makanya coba kalau saya bikin akun Youtube terus coba wajibkan 50 juta warga Jawa Barat subscriber di akun Youtube. Miliaran kayanya uangnya, terus uangnya jadikan bansos. Itu contoh menyiasati ekonomi digital. Karena dengan 50 juta subscriber, pendapatan dikembalikan ke rakyat,” tutup Ridwan Kamil.
Dalam CAP Jabar bertindak sebagai dewan juri Putri Tanjung staf khusus Presiden RI, Dicky Sukmana Co-Founder Panenmaya, dan Anto MotulzCCO Kreavi.
Putri Tanjung yakin karya-karya terbaik dari pelaku ekonomi kreatif di Jabar, baik dari sisi storytelling, jurnalistik, kampanye kreatif, mampu menjadi pengungkit berbagai subsektor ekonomi kreatif lain yang aktif.
“Saya yakin dengan karya yang saling mengungkit akan membangun ekosistem dengan kolaborasi berbagai pihak yang sangat penting untuk mengembangkan industri kreatif, terutama dalam membangun ekosistem kreatif berbasis digital,” kata Putri Tanjung. (rls/nik)