Menurutnya, ketika itu Banyumas sudah dalam posisi enam jam kehabisan oksigen sehinga ia harus mencari sampai ke bengkel- bengkel dan peternakan ayam.
“Saya telepon sana-sini tidak dapat juga, akhirnya saya telepon Emil minta oksigen karena kayaknya Jabar punya banyak. Sore saya telepon, malamnya oksigen sampai ke Banyumas. Kerjanya cepat sekali,” kata Achmad.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menceritakan pengalaman ketika membantu Banyumas dari krisis oksigen kala itu.
Baca Juga:Keterbukaan Informasi Publik Perwujudan Negara DemokrasiSolusi Masyarakat Jabar Penuhi Kebutuhan Oksigen
“Begitu menerima telepon dari Bupati Acmad, saya langsung menginstruksikan untuk mengirim oksigen ke Banyumas. Agar oksigen cepat sampai ke masyarakat, tim gubernur dan tim bupati memutuskan bertemu di tengah hutan pukul tiga dini hari,” ujarnya.
“Itulah drama oksigen yang bisa diceritakan. Betapa untuk menyelamatkan nyawa kita harus transaksi di tengah hutan jam tiga pagi. Pada saat memindahkan oksigen ke kendaraan, sopir harus cedera karena tangannya tergilas tabung. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Pak sopir,” kata Ridwan Kamil.
Selain ke Banyumas, Pemerintah Provinsi Jabar juga membantu oksigen ke Sumatera, Yogyakarta, Bali, dan Kalimantan Tengah.
“Di mana ada keleluasaan kita bantu. Karena Covid-19 itu tidak punya KTP, nyeberang tanpa kulonuwun. Jadi ini soal kemanusiaan,” kata Ridwan Kamil.(rls/nik)