Cianjurekspres.net – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, ternyata masih ada sebagian masyarakat di Kabupaten Cianjur yang belum terjangkau sinyal komunikasi atau blank spot.
Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cianjur, menunjukkan terdapat 59 desa yang warganya kesulitan untuk mengakses informasi hingga berkomunikasi.
“Itu berdasarkan laporan pada camat, dan mayoritas berada di wilayah Cianjur selatan,” ujar Kepala DPMD Kabupaten Cianjur, Ahmad Danial, Jumat (30/7).
Baca Juga:bank bjb Dorong Investasi Pasar Modal di Jawa Barat Melalui bjb SekuritasMulai 1 Agustus Uji Coba Jembatan Cirahong Dibuka untuk Pejalan Kaki dan Kendaraan Roda 2
Kondisi tersebut membuat pengembangan desa terkendala. Pasalnya akses informasi dan komunikasi tidak maksimal. Bahkan para siswa kesulitan untuk belajar secara daring.
Danial menegaskan, jika masalah tersebut harus diselesaikan secara rembuk oleh dinas terkait, tidak hanya DPMD.
“Kami sudah targetkan di 2022 sudah tidak ada lagi blank spot, tapi tetap harus keroyokan dari Pemda maupun dinas terkait lainnya,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Cianjur, Tedy Artiawan mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Provinsi maupun Kementerian Kominfo untuk menyediakan layanan jaringan telekomunikasi atau internet di desa yang mengalami blank spot.
“Alhamdulillah sudah ada respon, realisasinya secara bertahap, dan targetnya tahun ini 17 desa sudah bisa terjangkau akses internet. BTS sudah dibangun, tinggal jaringan internetnya saja. Sedangkan untuk 42 desa lainnya bertahap disiapkan jaringannya,” ucap dia.
“Kita terus upayakan setiap tahun, dan ditargetkan segera selesai semuanya. Tidak ada lagi desa yang blank spot,” imbuh Tedy.(mg1/hyt)