Cianjurekspres.net – Pemerintah Kabupaten Cianjur belum mengizinkan adanya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka, lantaran tidak ingin adanya kluster baru di tingkat sekolah mengingat kasus terpapar Covid-19 yang masih tinggi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Himam Haris mengatakan, sebelumnya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memang tidak melarang adanya KBM tatap muka dengan syarat melihat situasi di daerah.
“Kalau untuk SD itu penanggung jawabnya ada di desa, sedangkan untuk SMP ada di Kecamatan, dan secara global atau masalah itu tanggung jawab ada di pemerintah kabupaten,” ujarnya, Kamis (26/2).
Baca Juga:150 Unit Rutilahu untuk Perbaiki Rumah yang Rusak Akibat BencanaLima Kepala Daerah Terpilih Dilantik, Cianjur Tunggu Masa Jabatan Habis
Namun melihat kondisi Cianjur yang terpapar Covid-19 terus meningkat, membuat pemerintah tidak mengizinkan KBM tatap muka dilakukan.
“Kita tidak mengizinkan adanya KBM tatap muka karena kasus terpapar di Cianjur terus meningkat. Kita tidak mau dengan adanya KBM tatap muka jadi kluster baru,” kata Himam.
Saat ini pihaknya menganjurkan untuk semua sekolah agar menahan diri untuk tidak melakukan KBM tatap muka dan melakukan pembelajaran secara daring dengan mengandalkan media yang ada.
“Saya mengimbau kepada semua sekolah untuk belajar secara daring dengan mengandalkan radio lokal, media sosial, dan website yang sudah disediakan pemerintah untuk mendapatkan materi,” pungkasnya.(mg1/hyt)