Cianjurekspres.net – Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, mendukung langkah Plt Bupati Cianjur Herman Suherman yang tidak mengizinkan pembelajaran tatap muka di sekolah akibat pandemi covid-19.
“Sama juga, Komisi D sama dengan apa yang diisyaratkan oleh Pak Bupati. Dari Komisi D jangan dulu,” ujar Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, Jumati kepada cianjurekspres.net, Senin (4/1/2021).
Jumati menegaskan, penyebaran Covid-19 saat ini betul-betul mengkhawatirkan. Dirinya tidak ingin muncul klaster baru ketika pembelajaran tatap muka sekolah dilaksanakan.
“Jangan sampai ada klaster baru, mohonlah untuk menahan diri,” katanya.
Politisi Golkar itu menilai, alangkah baiknya pembelajaran dilakukan secara daring. “Daring aja, selama satu tahun ini daring juga berjalan dengan baik. Kalau Covid-19 sudah turun, kita evaluasi lagi,” papar Jumati.
Baca Juga: Plt Bupati Cianjur Tak Izinkan Belajar Tatap Muka, Ini Alasannya!
Diberitakan sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Cianjur, Herman Suherman menegaskan tidak mengizinkan pembelajaran tatap muka siswa di sekolah karena kasus Covid-19 yang terus meningkat di Kabupaten Cianjur.
“Belajar tatap muka saya akan evaluasi dulu, karena saat ini puncak-puncaknya Covid-19. Saya belum berani, kecuali nanti pada saat Covid-19 sudah menurun,” ujar Herman kepada cianjurekspres.net usai di Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Senin (4/1/2021).
Herman mengaku, alasan dirinya selaku kepala daerah tidak mengizinkan pembelajaran tatap muka di sekolah karena di setiap kecamatan sudah terindikasi penyebaran covid-19.
“Sekarang di Cianjur (kasus Covid-19) hampir 1.500, itu yang terdeteksi. Belum di masyarakat yang belum di uji, saya yakin masih banyak. Jadi pembelajaran masih daring,” tandasnya.(hyt)