“Sehingga akan lahir budaya baru pascapandemi Covid-19 bahwa hidup yang sejahtera tidak harus di kota tapi bisa dengan tinggal di desa dengan rezeki mendunia,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar, Herawanto, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Jabar on the track, artinya sesuai dengan semangat untuk kembali ke arah yang nanti tumbuh normal.
“Kami perkirakan tahun 2021 pertumbuhan ekonomi bisa meningkat sekitar 4,5 sampai 5,5 persen dan ditekankan bisa lebih baik dari itu. Dengan catatan tentunya ada beberapa hal yaitu konsistensi kebijakan, konsistensi dukungan pemda di semua level provinsi dan kabupaten/kota untuk terus menggerakan perekonomian dengan terukur,” kata Herawanto.
Ia berujar, ada beberapa indikator yang bisa menjadikan pertumbuhan ekonomi di Jabar meningkat sekitar 4,5 hingga 5,5 persen, di antaranya ekspor sudah mulai bergerak, pasar ekspor untuk industri di Jabar sudah mulai terbuka, perdagangan antara pemda provinsi dan daerah dengan dynamic balancing arus manusia, barang dan jasa, kembali bergerak.
“Jadi semua indikator-indikator itu terlihat, menjadikan bahwa angka (pertumbuhan ekonomi) 4,5 sampai 5,5 persen menjadi sangat valid,” ujarnya.(rls/**)
Ketahanan Pangan Jadi Prioritas Kekuatan Ekonomi Baru Jabar di 2021
