Cianjurekspres.net – Calon Bupati Cianjur nomor urut 3, Herman Suherman kembali blusukan ke desa-desa, dan melakukan pertemuan terbatas dengan warga di wilayah Kecamatan Agrabinta, Selasa (24/11/2020).
Jika biasanya Herman hanya disambut Yel-yel BHS-M Manjur dan menang. Kali ini ada tambahan Yel-yel dari tokoh masyarakat setempat, yaitu ‘Cianjur Selatan Ngajadi’.
Hal itu karena Herman dianggap sebagai Bupati yang secara nyata mendengar aspirasi dan memperjuangkan pemekaran Cianjur Selatan. “Dari kemarin di Leles sebagian masyarakat sudah meneriakkan itu,” ujar Herman.
Beberapa desa yang dikunjungi Herman diantaranya adalah Desa Neglasari dan Desa Bunisari. Akses jalan menuju lokasi masih sangat sulit. Beberapa ruas jalan desa sebelumnya sudah cukup bagus terbangun, namun jalan menuju lokasi pertemuan di Kampung Cimapag Desa Naglasari dan Cipunaga Bumi dari masih rusak parah.
Baca Juga:Jaga Kondusivitas Pilkada 2020, Ridwan Kamil Minta TNI/Polri Awasi dan Edukasi Prokes ke MasyarakatTik Tok Gandeng IGI dan JSDI, Maksimalkan Platform Video Pendek untuk Pendidikan
Warga Cimapag merasa bangga dan terharu karena Herman mau berkunjung ke daerah nya yang terpencil.
“Kami terharu dan bangga, Pak Herman mau datang silaturahmi kesini melewati perjalanan jauh dan susah ditempuh. Insyaallah warga Neglasari mendukung penuh Pak Herman untuk jadi Bupati Kabupaten Cianjur,” ujar Kurniadi, perwakilan salah satu tokoh masyarakat.
Selaras dengan visi-misi dan program pasangan Herman dan Tb. Mulyana Syahrudin, warga Neglasari berharap pasangan tersebut mampu memenuhi kebutuhan yang ada di Desa Neglasari.
Kurniadi menyampaikan bahwa ia berharap Herman akan membangun infrastruktur untuk Desa Neglasari, mulai dari jalanan hingga jembatan, karena ada jembatan yang dibutuhkan untuk memudahkan anak-anak ke sekolah.
Selain itu, warga juga berharap pasangan Herman-Tb. Mulyana mampu mendorong dan meningkatkan pendidikan di desa tersebut, dengan memperhatikan guru-guru ngaji dan dua pesantren yang ada di Desa Neglasari.
Menanggapi aspirasi warga, Herman mengatakan sudah memahami itu sebelum warga meminta. Karena rombongan juga cukup kesulitan mencapai lokasi dengan kendaraan.
“Infrastruktur terutama jalan tetap jadi prioritas, karena itu kami punya program 1.000 km jalan beton, tidak hanya jalan jembatan juga apalagi kalau itu adalah akses untuk memudahkan anak-anak ke sekolah,” ujar Herman.