Cianjurekspres.net – Jujun Sujana (83) seniman Sunda asal Kampung Ciluncat RT 1/1 Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, menempati rumah tak layak huni. Selama 5 tahun terakhir, Jujun mulai sakit-sakitan dan mengandalkan saudaranya untuk menyambung hidupnya.
Kepala Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber Elan Hermawan mengatakan, rumah Jujun memang sudah mulai mengkhawatirkan sebagian rumah belakangnya nyaris ambruk dimakan usia.
“Saya mendengar informasi dari Ketua RW setempat, bahwa ada rumah warga yang kondisinya nyaris ambruk. Mendengar informasi tersebut saya langsung cek lokasi dan benar adanya rumah pak Jujun sudah mau roboh,” kata Elan, Senin (28/9).
Elan mengatakan, melihat kondisi rumah Jujun dirinya langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak dengan harapan ada uluran tangan, baik dari pemerintah maupun donatur.
“Saat ini, saya mencoba berkoordinasi dengan para Ketua RW/RT akan menggunakan uang donasi dari masing-masing KK Rp 10 ribu,” terang Elan.
Elan mengatakan, Jujun merupakan seniman legendaris yang ada di Desa Cibadak. Kiprahnya sebagai seniman Sunda seperti pewayangan dan musik sunda sudah ia pahami.
“Jujun adalah, seorang seniman sunda yang melegenda di Desa Cibadak,” katanya.
Ia mengatakan, kondisi Jujun saat ini tengah sakit stroke selama 13 tahun, dan tak bisa ke mana-mana.
“Kondisi pak Jujun saat ini hanya terbaring lemah di tempat tidurnya. Sedangkan untuk kebutuhan makan, ada saudaranya yang tinggal satu rumah sama Jujun,” ujarnya.
Elan mengatakan, jika dirinya masih kebingungan biaya untuk pembangunan rumah tidak layak huni milik Jujun tersebut.
“Semoga saja ada hamba Allah yang mau menyisihkan sedikit rezekinya untuk pembangunan rumah pak Jujun,” tandasnya. (yis/sri)