Cianjurekspres.net – SMA dan SMK di 18 kecamatan yang masuk dalam zona hijau di Kabupaten Cianjur, ditargetkan mulai belajar tatap muka pada pertengahan Agustus 2020 mendatang.
Kepala Kabang Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Esther Miory, mengatakan dari total 278 SMA/SMK di Cianjur, ada sekitar 120 sekolah yang bakal memulai pembelajaran tatap muka.
“Rencananya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka digelar pada 18 Agustus nanti,” kata Ester, Rabu (5/8).
Baca Juga : Kelulusan SMA/SMK/SLB di Cianjur Capai 99 Persen
Ester mengatakan, jumlah tersebut bisa saja berkurang, mengingat dari Pemprov Jabar ada pengurangan jumlah sekolah yang bisa melaksanakan KBM tatap muka lantaran adanya kecamatan yang tidak lagi zona hijau.
“Kita masih menunggu apakah di Cianjur juga ada yang dikurangi atau tidak. Jadi datanya masih berubah, tergantung pada perkembangan kasus,” katanya.
Untuk sekolah yang nantinya tetap mendapat izin untuk belajar tatap muka, sejumlah tahapan dan persiapan harus dilalui.
Diantaranya menyiapkan sarana dan prasarana penunjang. Mulai dari pembagian jadwal belajar siswa, alat pelindung diri (APD) seperti masker dan pelindung muka, hingga jarak antar meja siswa.
“Rencananya masker dan pelindung wajah (faceshield) disediakan sekolah. Kemungkinan dari dana bantuan sekolah sumbernya. Tapi itu masih dikaji, intinya bagaimana caranya menjamin siswa aman dalam kegiatan belajar mengajar nantinya,” kata Ester.
Selain itu lanjut Ester, para tenaga pengajar juga akan dibatasi, dimana yang diizinkan mengajar hanya yang usianya di bawah 45 tahun. Bahkan mereka juga harus menjalani rapid test.
“Untuk yang lebih dari 45 tahun, mengajarnya daring. Sebab imunitasnya tidak sebugar tenaga pengajar di bawah usia 45 tahun. Kami minimalisir risiko,” terangnya.(yis/sri).