Cianjurekspres.net – Ketua Himpunan Wargi Cianjur (HWC) Rd. Sulaeman meminta tiga pilar budaya Ngaos, Mamaos dan Maenpo menjadi muatan lokal (Mulok) yang wajib dilaksanakan di lingkungan sekolah dari mulai SD, SMP dan SMA.
“Ngaos, Mamaos dan Maenpo memang sudah ditetapkan Perdanya nomor 10 tahun 2020, untuk langkah awal dimulai dari Pendopo dan secepatnya dilaksanakan di SD, SMP, SLTA diawajibkan menjadi salah satu muatan lokal, bukan hanya ekstrakulikuler,” kata Sulaeman kepada wartawan usai silaturahmi dengan Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman di Sekretariat HWC, Kamis (23/7/2020).
Baca Juga: Inspektorat Panggil Perawat RSUD Sayang Cianjur yang Dipecat
Sulaeman berharap, tiga pilar budaya tersebut bisa secepatnya diimplementasikan di lingkungan sekolah usai Pandemi Covid-19. Sehingga anak-anak dan remaja semakin memahami budaya ngaos, mamaos dan maenpo.
“Kita tetap kawal program tersebut dan dilaksanakan sesuai aturan yang ada,” katanya.
Sementara itu Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman menegaskan, implementasi Perda tiga pilar budaya tersebut tidak bisa oleh pemerintah saja, namun harus bersama-sama seluruh warga Cianjur.
“Salah satunya kita akan membuat Perbup, diwajibkan sekolah-sekolah agar dilaksanakan tiga pilar budaya Cianjur,” katanya.
Sebagai langkah awal, jelas Herman, ngaos, mamaos dan maenpo akan dilaksanakan terlebih dahulu di Pendopo Bupati Cianjur. Dimana khusus Ngaos dilakukan dua pekan sekali setiap malam Jumat. Begitupun juga dengan Mamaos dua pekan sekali setiap malam kamis di Bale Pancaniti.
“Sedangkan Maenpo di Pendopo malam Minggu, dua pekan sekali,” pungkasnya.(Herry Febriyanto)