Cianjurekspres.net – Gerakan Penghafalan dan Pengkajian Al-Quran (GP2Q) Kabupaten Cianjur sudah meluluskan sebanyak 600 orang penghafal Al-Quran sejak 2014. Mereka yang lulus nantinya bertugas mengembangkan Al-Quran di daerahnya masing-masing.
“Yang sudah selesai di wisuda 600 orang dari 2014. Mereka ditempatkan di kecamatan atau desa masing-masing untuk terus mengembangkan Al-Quran, sehingga Cianjur tidak lagi kekurangan imam dan guru ngaji. Intinya bagaimana menciptakan Cianjur lebih agamis,” ujar Ketua Harian GP2Q Kabupaten Cianjur, H. Yoseph Umar usai kegiatan wisuda 79 santri GP2Q di Pendopo Bupati Cianjur, Rabu (22/7/2020).
Baca Juga: Soal Polemik Penetapan Kakanwil Kemenag Jabar, Ini Tanggapan Pejuang Bravo 5
Menurutnya, animo generasi muda untuk mendaftar sebagai calon santri penghafal Al-Quran cukup tinggi. Terbukti, ungkap Yosep, pada saat GP2Q membuka seleksi terdapat sebanyak 400 orang yang mendaftar, namun hanya 200 orang yang diterima.
“79 santri yang di wisuda sudah khatam Al-Quran 30 juz. Terdiri dari 51 perempuan dan 28 laki-laki,” katanya.
Lebih lanjut Yosep mengatakan, perhatian Pemerintah Kabupaten Cianjur cukup luar biasa. Salah satunya beasiswa dan bagi santri yang belajar di pondok pesantren selama dua tahun biayanya ditanggung oleh pemda.
“Jadi tidak ada biaya dari orangtua, kalau sudah selesai dikembalikan ke orang tua dan kita ada komitmen bahwa mereka harus terus mengembangkan Al-Quran di daerahnya masing-masing,” tandas Yosep.
Sementara itu Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan banyak warga Cianjur yang ingin menjadi penghafal Al-Quran, tetapi sedikit yang selesai.
“Semoga apa yang telah di lakukan (santri) dalam proses menghafal Al-Quran menjadi amal ibadah,” katanya.
Herman menegaskan, dirinya akan mendorong sekaligus menambah anggaran. Sehingga apa yang menjadi cita-cita menciptakan seribu penghafal Al-Quran bisa tercapai di Kabupaten Cianjur.(Herry Febriyanto)