Sukabumi – Pemerintah Kabupaten Sukabumi mendorong pengembangan pertanian karena mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kabupaten Sukabumi tidak berorientasi menjadi daerah industri. Potensi yang melimpah dari pertanian dan pariwisata akan didorong untuk kesejahteraan,” ujar Bupati Sukabumi, Marwan Hamami usai panen raya jagung di Puncak Peuyeum Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Selasa (21/7).
Keberhasilan bidang pertanian kata dia harus dipublikasikan, sehingga memberikan semangat bagi kelompok tani lainnya. “Harus melihatkan contoh kepada kelompok lain, panen jagung ini di atas 1000 meter di atas permukaan laut, tapi tumbuh masih bagus,” tambahnya.
Bupati meminta kelompok tani agar sering berkoordinasi dengan penyuluh membahas dinamika perkembangan pertanian untuk mengembangkan potensi yang sesuai dengan masing-masing wilayah.”Lewat semangat kebersamaan, ditambah gagasan yang inovatif, pertanian bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan Kabupaten Sukabumi bisa menjadi penunjang suplai produk pertanian yang dibutuhkan ibu kota,” ungkapnya.
Dijelaskan, Pemkab Sukabumi terus konsisten mendukung para petani. Salah satunya dengan mendorong dibangunnnya pergudangan di setiap wilayah kecamatan.”Manfaatkan peluang yang ada. Kita akan perkuat infrastruktur penunjang,” terangnya.
Bupati pun mengajak masyarakat untuk mengubah cara berpikir anak muda. Sehingga mereka berkeinginan mengembangkan sektor pertanian. “Masyarakat harus terus dimotivasi agar senang bertani,” kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat mengatakan, jumlah jagung yang dipanen sekitar 6,13 ton per hektarenya. Setelah panen, lahan tersebut akan kembali ditanami jagung.”Setelah jagung dipanen, bisa ditanami lagi. Sehingga, masyarakat bisa familier dengan jagung,” terangnya.
Sudarajat menegaskan, komoditas jagung sangat dibutuhkan, mengingat kebutuhan jagung saat ini mencapai 350 ton per hari untuk kebutuhan industri dan ternak. “Kembangkan pertanian jagung karena sangat dibutuhkan. Apalagi impor dikurangi. Sehingga kebutuhan di dalam negeri juga sangat tinggi,” pungkasnya.
Jagung hibrida tersebut dibudidayakan oleh Kelompok Tani (Poktan) Wargatani dan Sugihtani I Desa Ciengang. Ditanam di area seluas 50 hektare pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut.(rls/*)