Tenaga kerja yang menjadi prioritas adalah tenaga kerja dari keluarga miskin, tenaga kerja pengangguran, tenaga kerja pengangguran baru di desa. Pembayaran padat karya tunai dilakukan secara harian.
“Itu beberapa strategi yang akan dilakukan untuk menjaga dan memulihkan ketahanan ekonomi desa saat pandemi. Ketahanan pangan, pengelolaan BUMDes, digitalisasi, dan padat karya tunai,” katanya.
Pandemi Covid-19 membuat roda ekonomi BUMDes Maju Desa Ujunggebang, Kabupaten Indramayu, berhenti berputar. Sebab, Wisata Pantai Plentong yang dikelolanya ditutup selama pembatasan sosial berlaku.
Direktur BUMDes Maju Desa Ujunggebang, Taripan, mengatakan, supaya kegiatan ekonomi tetap bergerak, pihaknya mulai memproduksi hand sanitizer.
“Karena pariwisata ditutup, BUMDes kami kebingungan harus ngapain. Setelah dipikir-pikir dan lihat sumber daya yang ada, akhirnya kami membuat hand sanitizer,” kata Taripan.
Permintaan masyarakat untuk hand sanitizer konsisten meningkat selama pandemi Covid-19. Untuk memenuhi permintaan tersebut, BUMDes Maju memperkerjakan beberapa warga desa.
“Kami juga berkolaborasi dengan BUMDes lain untuk pembuatan masker kain. Kami jual kembali kepada masyarakat dengan harga rendah, tapi tetap ada pemasukan untuk desa,” ucap Taripan.
Taripan mengatakan, saat masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dimulai, pihaknya harus kembali melihat peluang yang ada. Tujuannya supaya kegiatan BUMDes dan ekonomi di desanya tetap bergairah.(rls/**)