Menanggapi kebenaran soal adanya situs sejarah peradaban manusia di tempat tersebut, pihaknya belum bisa memastikan kebenarannya. Karena selama ini belum pernah ada penelitian secara akademisi tentang sejarah kepurbakalaan atau riset mengenai sejarah kebudayaan dikawasan tersebut oleh para arkeolog atau ahli lainya.
“Kalaupun dikawasan tersebut ada mengenai tentang sejarah yang sangat memungkinkan, yakni tentang jejak sejarah kebumian atau Geologi (Letusan Gunung Api) atau sejarah sebaran Ekosistem, Biologi, Kehutanan,” katanya.
Eko mengatakan, bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan sumber air pemasok ke aliran daerah aliransungai (DAS) Cikundul dan banyak ditemukan sumber air hasil dari hidrologi alamiah.
“Jika ada cerita rakyat mengenai warisan dari Siliwangi di kawasan tersebut, yang nyata yaitu leluhur Pajajaran mewariskan kepada kita selaku generasi masa kini untuk menjalankan tatanan ajar pikukuh mengenai cara memelihara kawasan Gunung Purba Gunung Gede Pangrango dan sekitarnya,” paparnya.
Adapun untuk kapasitas menyatakan daerah bebatuan yang jadi viral tersebut sebagai situs peninggalan sejarah masa silam, Eko mengaku, harus diadakan riset secara detail yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah oleh yang berkompeten dibidangnya dan tentu memerlukan waktu tidak sebentar.
“Saya kira, kalau untuk membuktikan video yang sempat viral di medsos tersebut harus di cek dulu secara ilmiah oleh yang berkompeten dibidangnya dan tentu memerlukan waktu tidak sebentar,” pungkasnya.(yis/sri)