Cianjurekspres.net – Dalam sehari Laboratorium Kesehatan (labkes’ menerima 3.156 sampel. Seluruhnya telah diverifikasi di Bagian Registrasi Sampel dahak tenggorokan hidung.
Kepala UPT Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Emawati menyebut, hingga pukul 11.00 pagi kemarin, sampel yang telah diekstraksi mencapai1.056 sampel yang langsung menuju proses PCR. Kemudian menyusul dua gelombang lagi masing – masing 1.000 sampel. Pukul 17.00 seluruh sampel berhasil diekstraksi dan pada pukul 19.00 rampung di-PCR.
Dalam uji usap ini, Labkes Jabar dibantu tim dari Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung. Khusus Unpad dilengkapi dengan mobile lab yang berhasil menjaring 461 sampel.
Tim dari ITB dan Unpad merupakan sebagian kecil dari 26 lab satelit yang membantu dalam tes masif baik uji usap maupun rapid tes. Saat ini di Jabar total ada 20 laboratorium RTPCR (Real Time PCR) dan enam laboratorium TCM (Tes Cepat Molakular).
“Labkes Jabar sebagai lab induk sendiri kini telah memiliki enam mesin PCR dan tiga mesin ekstraksi. Masih menunggu mesin PCR mobile,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/6/2020).
Menurut dr. Ema, semua perangkat lab tersebut sejauh ini telah memeriksa 65.032 tes uji usap. Itu data per 15 Juni 2020, belum termasuk 3.156 sampel baru selesai didiagnosa.
Target uji usap di Jabar sendiri mencapai 150.000 dengan sasaran seluruh PDP, ODP, tenaga kesehatan, pemudik domestik dan dari luar negeri, serta dan sasaran lain hasil penyelidikan epidemologi.
Sebetulnya, kata dr Emawati, lab satelit yang tersebar di berbagai daerah memiliki kapasitas pemeriksaan 1.000-2.500 sampel per hari. Namun karena keterbatasan SDM dan kekurangan bahan habis pakai, lab – lab satelit tersebut belum maksimal.
Menurutnya, antara lab induk dan lab satelit sudah bekerja sama dengan baik saling berkoordinasi dan melengkapi segala kekurangan.
Dr. Emawati menjelaskan laboratorium merupakan salah satu penentu diagnostik yang hasilnya digunakan untuk data dan peningkatan tindak lanjut penanganan di rumah sakit, contact tracing, serta penelitian.
Dari sampel uji usap yang dikumpulkan misalnya, dapat dilanjutkan ke tingkat genome sequencing, yakni memeriksa sampel yang sudah positif dengan rate tertentu dan berasal dari klaster- klaster unik.
Labkes Satelit Menunggu Mesin PCR Mobile

