Kewaspadaan Jabar Tak Berkurang saat Penerapan AKB

Kewaspadaan Jabar Tak Berkurang saat Penerapan AKB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.(foto/ist)
0 Komentar

Dalam pengetesan COVID-19 secara masif, kata Kang Emil, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar
merujuk pola yang dilakukan Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk
Jabar.
“Kabar baiknya, di Jabar, bulan depan, produk tes buatan Jabar tidak impor lagi. PCR produksi (PT) Biofarma sudah
tersedia. Alat rapid test yang berkualitas buatan ITB Unpad tersedia, walaupun terbatas. Jangan kaget kalau angka-angka kurang baik, kami akan melakukan PSBB pengetatan lagi,” ucapnya.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Berli Hamdani, mengatakan, saat ini,
pihaknya memiliki 34.000 alat tes swab dan 5.000 alat rapid test. Gugus tugas provinsi pun akan terus menambah
ketersediaan alat tes COVID-19.
Selain pengetesan masif, kata Berli, Gugus tugas provinsi intens meningkatkan kesiapan manajemen ruang perawatan
COVID-19. Mulai dari tingkat pelayanan dasar, transportasi rujukan, sampai ruang-ruang perawatan di Rumah Sakit. Hal
tersebut sebagai upaya menekan risiko kematian kepada pasien positif COVID-19.
“Semuanya diperbaiki dan distandarisasi ulang sesuai standar baru untuk layanan COVID-19,” kata Berli di Kota Bandung,
Jumat (29/5/20).
Berli melaporkan, sampai saat ini, tingkat keterisian ruang perawatan COVID-19 di rumah sakit rujukan hanya 30,21 persen. Artinya, sekitar 69,79 persen ruang perawatan COVID-19 di rumah sakit rujukan masih tersedia.
“Untuk APD (Alat Pelindung Diri), jika pada April semua daerah di Jabar menyatakan kekurangan APD yang layak sesuai
level resiko, permintaan membludak, baik langsung maupun lewat PIKOBAR. Di bulan Mei, semua permintaan sudah
terpenuhi, tidak ada lagi Faskes yang menyatakan kekurangan APD atau APD tak standar,” ucapnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar pun konsisten menginventarisasi pusat isolasi COVID-19
tambahan di sejumlah daerah. Hal tersebut sebagai upaya penguatan kesiapsiagaan menghadapi lonjakan kasus positif
COVID-19.
Sampai Rabu (27/5/20), jumlah tempat tidur di pusat isolasi di Jabar mencapai 1.312, dan sudah terisi sebanyak 153 tempat tidur atau 11,66 persen dari total kapasitas tempat tidur yang tersedia.(rls)

0 Komentar