Cianjurekspres.net – Hasil evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat mengalami penurunan hasil penyebaran Covid-19.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut, selama PSBB telah membuahkan konsistensi hasil yakni dimana adanya penekanan kegiatan sehingga adanya penurunan.
“Saya menekankan hingga 20 Mei jumlah pasien akan berada dirata-rata 350-an orang, jauh dibandingkan rentang April sekitar 430 pasien,” ujar Emil (sapaan akrabnya) dalam konferensi pers, Selasa (12/5/2020).
Emil menyebut, adanya penurunan dikarenakan sudah melewati puncak penyebaran selama April 2020. Bahkan, tingkat kematian menjadi semakin turun dari 7 pasien per hari mejadi kurang dari 4 pasien per hari. Tingkat kesembuhan pun di klaim Emil mengalami peningkatan dua kali lipat.
Baca Juga: Pemprov Jabar akan Terapkan Status Level di Setiap Desa
“Evaluasi berikutnya, tingkat kecepatan virus sebelum PSBB ada di index 3 untuk reproduksi Covid-19 kini 0,86. Jadi ini sudah sangat turun sekali,” imbuhnya.
Kemudian, lanjut Emil, hasil PSBB Provinsi Jawa Barat yang perlu diwaspadai adalah 37 persen wilayah jadi 63 persennya punya potensi bisa dilakukan relaksasi pascaPSBB.
“Kemungkinan besar untuk 63 persen wilayah tersebut bisa lebih cepat kembali ke situasi yang lebih normal,” imbuhnya.
Jika meninjau sisi lalu lintas, adanya penekanan lalu lintas di 37 persen wilayah tersebut dengan memperketat jalur mudik dan ngabuburit. Namun, setiap dibuka datanya ada peningkatan naik setiap pukul 16.00 WIB.
“Kami masih mengkhawatirkan relaksasi transportasi publik karena takut ditunggangi oleh pemudik Orang Tanpa Gelaja (OTG), data dibeberapa stasiun dan terminal ada sekitar 1% yang dites positif dan itu harus diwaspadai,” pungkasnya.(Nida Khairiyyah/**)