Cianjurekspres.net – Banyaknya keluhan dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terkait kualitas dan kuantitas bahan pangan dalam program sembako, disoroti serius DPRD Kabupaten Cianjur. Bahkan Komisi D berencana melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke seluruh gudang supplier (pemasok).
“Sebenarnya, pada saat menerima keluhan dari warga (KPM), kami dari DPRD Komisi D mau menegurnya. Akan tetapi kita juga kesulitan dengan keberadaan para supplier ini,” ujar Ketua Komisi D DPRDÂ Kabupaten Cianjur, Sahli Saidi saat mengungkapkan alasannya usai memimpin rapat pada Kamis (31/4) lalu.
Selain supplier, para agen-agen e-Warong juga akan menjadi sasaran sidak Komisi D. “Mulai dari supplier dan juga para agen-agen e-Warong pun akan kita sidak, benar tidak si e-Warong ini sesuai dengan tupoksinya,” kata Sahli.
Ditegaskannya, jika dalam hasil sidak ditemukan supplier yang tidak memiliki gudang atau pabrik giling beras, maka tak segan-segan Sahli akan menutupnya. “Ya, kalau kedapatan supplier ini tidak memiliki gudang atau pabrik gilingnya maka akan kita tutup,” tandas Politisi Gerindra itu.
Sementara itu Anggota DPRD Komisi D Fraksi PDI Perjuangan Susilawati mengatakan, dalam penunjukkan supplier tentunya harus memperhatikan integritasnya dengan cara harus dapat dipercaya dan memahami situasi di lapangan. Selain itu juga ada formulasi yang menjadi standar syarat sebagai supplier.
“Tentunya jadi supplier ini harus benar-benar memahami situasi di lapangan,” kata Susi.
Ketika ditanya, apakah ada keterlibatan langsung Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dalam menunjuk supplier ke para agen di masing-masing Kecamatan. Susi pun tidak mau menduga-duga, namun tetap evaluasi kebijakan ini harus benar-benar dilakukan Dinsos. Karena sebagai organisasi pelaksana pada program tersebut.
Baca Juga: Fraksi PKS Minta Pemkab Cianjur Konsisten Terapkan Aturan PSBB Parsial
“Setelah dilakukan evaluasi oleh Dinas Sosial, nantinya akan terjawab apakah ada atau tidaknya oknum yang bermain,” terang Susi.
Menurutnya, hasil rapat yang dilakukan oleh Komisi D sudah sangat jelas pimpinan memutuskan akan langsung melihat tempat-tempat atau gudang dan penggilingan para supplier.
“Dengan dilakukannya sidak ke para supplier nanti, kita harapkan bisa tahu secara langsung kondisi dilapangan. Dan kenapa kita lakukan. Karena upaya mendorong pembrdayaan petani lokal agar beras itu betul-betul dari petani lokal Cianjur, dengan begitu sehingga bisa menggerakan perekonomian,” katanya.