Dari sisi politik, Beny melihat posisi Herman Suherman sangat jelas sebagai Plt Bupati Cianjur dan sebagai Calon Bupati. “Saya melihatnya sangat politis sekali,” ucapnya.
Harusnya, menurut Beny, Herman bisa membedakan antara sebagai kepala daerah dan sebagai calon. “Artinya, sangat terlihat ketika dalam proses dilapangan brand beliau sebagai calon sangat dimunculkan. Ada tagline secara politis beliau tidak mencerminkan institusi lembaga pemerintahannya,” katanya.
Tagline yang dimaksud, jelas Beny, tulisan Berbagi Hidangan Saum (BHS) yang dianggapnya itu sudah menyangkut ranah politik.
“Padahal statement beliau kegiatan kemanusiaan dapur umum bersama Forkopimda. Artinya semua Forkopimda dilibatkan baik secara logo. Saya fikir cukup lembaga pemerintahan saja, karena logo Sugih Mukti sudah ada dan dibawahnya foto Herman Suherman dan saya pikir sangat sederhana,” tandasnya.
“Makanya saya berkomentar menguntungkan beliau, ada Undang-Undang Pilkada Pasal 71 ayat 3 jelas petahana dilarang membuat program yang menguntungkan. Ini sudah jelas menguntungkan petahana, terlepas undang-undang berlaku atau tidak karena tahapan (Pilkada) sedang tidak berjalan. Saya pikir ini tidak beretika, ketika Pandemi Korona kegiatannya terlalu di politisir dan saya tim sukses Bapaslon Independen sangat keberatan,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota khususnya Pasal 71 ayat 3 menjelaskan, Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah sendiri maupun di daerah lain dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan penetapan pasangan calon terpilih.
“Saya lagi menunggu respon Pak Plt, apakah mau menjelaskan di media sosial. Silahkan kalau berkenan audiensi dengan kami dan teman-teman lain banyak sekali ingin tahu penjelasan tersebut,” tukas Beny yang mengatakan jika tidak ada jawaban dari Plt Bupati Cianjur, tinggal masyarakat menilai sendiri.(Herry Febriyanto)