Cianjurekspres.net – Hasil penelitian ilmu kedokteran, berpuasa di bulan Ramadan memiliki banyak manfaat kesehatan untuk tubuh.
Hal tersebut dijelaskan Kepala Divisi Reumatologi-Departemen Ilmu Penyakit Dalam sekaligus Kepala Pusat Studi Imunologi Fakultas Kedokteran Unpad-RSHS Bandung, dr Sumartini Dewi dalam keterangan tertulisnya.
Ia menyebut, puasa mencegah banyak penyakit gegeneratif karena akan memaksa sel-sel otak menggunakan lemak (keton) daripada glukosa, yang merupakan bahan bakar yang lebih bersih dan lebih efisien untuk sel-sel otak, sehingga mengurangi pelepasan radikal bebas.
“Berpuasa telah terbukti membantu memperbaiki resistensi insulin. Ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin, insulin dan glukosa akan menumpuk di dalam darah dan dapat merangsang terjadinya peradangan. Puasa yang dilakukan memungkinkan tubuh untuk beristirahat,” ujar dr Sumartini, Senin (27/4/2020).
Ia pun menyebut berpuasa mampu berdampak terhadap kesehatan jantung, karena orang yang menderita diabetes memiliki peningkatan risiko menderita penyakit kardiovaskular. Selama puasa, tubuh juga membakar beberapa kolesterol LDL dalam tubuh sebagai bahan bakar.
“Ini bagus di dua sisi karena kolesterol LDL merupakan kontributor utama penurunan sensitivitas insulin dan diabetes, dan karena itu juga berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah, yang keduanya merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung,” imbuhnya.
Bagi yang sedang menurunkan berat badan, lanjut dr Sumartini, sangat pas dengan melalukan berpuasa kerena lebih cepat dan aman.
“Biasanya, ketika kita makan, tubuh akan membakar makanan yang dikonsumsi dan digunakan untuk energi bagi tubuh kita. Setiap makanan tambahan yang tidak digunakan sebagai bahan bakar diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam tubuh untuk digunakan di masa depan. Inilah yang menyebabkan kenaikan berat badan,” tuturnya.
Ketika mulai berpuasa, ada lebih sedikit makanan untuk diubah menjadi energi, oleh karena itu tubuh dipaksa untuk mulai mengubah lemak yang disimpan menjadi energi.
Informasi dari Penelitian dari American College of Cardiology di New Orleans, menunjukkan bahwa puasa dapat memicu kenaikan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone/HGH), terjadi kenaikan HGH 1300 persen pada wanita, dan 2000 persen pada pria. Mengapa ini penting? HGH membantu menurunkan berat badan tanpa kehilangan massa otot.(rls/**)