Yanyan mengatakan, seiring dengan pertumbuhan dan padatnya penduduk di Kabupaten Cianjur saat ini banyaknya pembangunan-pembangunan salah satunya proyek perumahan. “Memang tidak bisa dipungkiri, hal tersebut dikarenakan pertumbuhan pembangunan di Kabupaten Cianjur, salah satunya proyek perumahan,” ujarnya.
Dia mengatakan, dulu Cianjur kota ini sangat Asri karena banyak area sangat asri dan sungai-sungai pun pada saat itu besar-besar dan berfungsi dengan baik, baik itu ekosistemnya, hal tersebut terbukti masih banyak warga yang mencari ikan di sungai atau saluran-saluran air.
“Seiring dengan perkembangan, saat ini tak sedikit saluran-saluran air banyak yang tertutup, baik itu oleh perumahan, jalan, pabrik-pabrik dan tak sedikit di bantaran sungai pun banyak didirikan bangunan-bangunan, sehinggal hal tersebut akan berdampak banjir,” katanya.
Baca: Banjir Rendam Sejumlah Wilayah di Cianjur, PMI Evakuasi Warga Gunakan Tandu
Tak hanya itu saja, lanjut Yanyan, banyaknya sungai atau saluran air yang mendangkal, sehingga air pun sulit untuk menagalir dan bahkan bisa terjadi penutupan saluran air. “Tentunya harus ada tindakan nyata dari Pemerintah, untuk melakukan normalisasi baik itu sungai kecil, dan aliran sungai yang dangkal untuk di kembalikan penormalan secara keseluruhan,” pungkasnya.
Seperti kejadian banjir yang menggenangi Masjid SMAN 1 Cianjur kurang lebih satu Meter dan benteng Sekolah pun jebol, hal tersebut terjadi memang diakibatkan hujan deras yang mengguyur kawasan kota Cianjur sejak pagi membuat beberapa anak sungai Cianjur yang tersumbat sampah meluap.
Selain itu juga merendam beberapa rumah di Jalan Pangeran Hidayatullah, terendam air setinggi kurang lebih 1,2 meter. Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMAN 1 Cianjur, Aliyudin, mengatakan air mulai masuk pukul 06.00 WIB ke masjid Al Mawa.
“Ketinggiannya sekitar 120 sentimeter ini ada sungai di belakang SMA meluap jadi masuk ke masjid, kalau air yang di lapang bawah kiriman dari Jalan Pangeran Hidayatullah,” kata Aliyudin.
Selain merendam masjid dan lapangan, benteng sekolah juga jebol sepanjang 20 meter akibat debit air tinggi ini. Aliyudin mengatakan, petugas dari BPBD dan pihak sekolah saat inj sudah berada di lokasi dan bergotong royong dengan warga membersihkan sisa lumpur.