Cianjurekspres.net – Sebanyak 135 wastafel portable akan ditempatkan di pintu masuk pasar tradisional di 27 kabupaten/kota se-Jabar guna mencegah penyebaran Covid-19 (Coronavirus Disease).
Menurut Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat, Herawanto minimnya wastafel portable di pasar tradisional cukup meresahkan.
“Pasar tradisional saat ini merupakan ujung tombak penyediaan suplai bahan makanan dan pengendalian harga agar inflasi tetap terkendali. Untuk itu, kami dan Pemerintah Provinsi Jabar berkolaborasi agar perekonomian di pasar tetap berjalan dengan protokol kesehatan,” uajr Herawan kepada wartawan di Gedung Pakuan, Senin (13/4/2020).
Di sekor perdagangan, pasar tradisional atau pasar rakyat sebagai salah satu roda perekonomian memiliki peran penting dalam membantu ketersediaan dan distribusi bahan makanan hingga ke tangan konsumen/rumah tangga.
Di sisi lain, sebagai tempat berlangsungnya transaksi jual beli, pasar tradisional menjadi salah satu media penyebaran Covid-19, sehingga memerlukan perhatian khusus. Herawan menegaskan, tak hanya mencuci tangan sebelum masuk ke pasar melainkan wajib mengunakan masker.
Dalam jangka pendek, di tengah pandemic Covid-19, revitalisasi pasar dilakukan Bank Indonesia dengan memberikan bantuan berupa 10 (sepuluh) unit wastafel portable untuk ditempatkan di pasar tradisional khususnya yang berada di kabupaten/kota yang termasuk ke dalam zona merah dan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Melalui pemberian bantuan fasilitas cuci tangan, Herawan mengharapkan dapat mendukung kegiatan operasional pasar sebagai salah satu mata rantai pasokan dan distribusi bahan kebutuhan masyarakat dengan meminimalkan potensi penyebaran Covid-19.
“Pasokan dan distribusi tetap berjalan, pergerakan harga-harga dapat terkendali dan perekonomian Jawa Barat dapat tetap bergeliat,” tutupnya.(Nida Khairiyyah/**)