Cianjurekspres.net – Tanaman pelindung yang ditanam Relawan Bela Alam dan Relawan Peduli Alam Lokatmala (PAL) Cipanas, sepuluh tahun lalu di lahan seluas tujuh hektar bantaran hulu Daerah Aliran Sungai Cianjur kawasan perluasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sudah tumbuh besar.
“Sebelumnya gundul, kini sudah mulai pulih dan menjadi hutan lindung lagi,” kata Koordinator Relawan Bela Alam Korem 061/Suryakancana, Eko Wiwid dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/3/2020).
Eko menjelaskan, penanaman pada tahun 2010 yang lalu dikerjakan oleh para relawan dari berbagai komunitas dengan dimotori oleh Relawan Peduli Alam Lokatmala Cipanas Cianjur.
“Kegiatan kami selain mengecek kawasan hulu sungai dan daerah rawan bencana, juga monitoring memastikan kembali tanaman pohon pelindung yang kami tanam beberapa tahun sebelumnya di berbagai titik hulu sungai,” katanya.
Menurutnya, gerakan menanam pohon pelindung penting untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir dan longsor. Pasalnya di Cianjur, semakin sering terjadi dua bencana tersebut.
Sementara itu Ketua Relawan Peduli Alam Lokatmala (PAL) Tahdin Hoerul menegaskan, kegiatan rutinitas memantau atau monitoring kawasan Gunung Gede Pangrango, menjadi bagian program organisasinya.
“Selain mengelola persemaian bibit pohon endemik Gunung Gede Pangrango, kami terus merawat pohon-pohon yang kami tanam di bagian hulu-hulu sungai di kawasan Puncak Cianjur dalam rangka ikut serta mengurangi resiko bencana,” pungkasnya.(*)