Cianjurekspres.net – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur menegaskan tidak akan masuk ke pusaran politik praktis di Pilkada 2020 dan tetap netral.
Hal tersebut ditegaskan Ketua PCNU Kabupaten Cianjur, KH.M. Choerul Anam, Rabu (4/3/2020). Menurutnya, secara kelembagaan tidak akan mendukung pasangan calon tertentu di Pilkada Cianjur 2020.
“Kader Nahdliyin banyak kan, di sini ada Lepi yang balihonya banyak, Pak Suranto dan lainnya. Tapi kan itu individu. Jadi NU secara kelembagaan tetap akan dalam posisi netral, kami tidak akan mendukung pasangan manapun. Semua dikembalikan kepada masing-masing warga Nahdliyin lah,” jelasnya.
“NU itu kan sejak tahun 84 sudah kembali ke khittah 26, artinya NU secara kelembagaan tidak akan masuk ke pusaran politik praktis,” sambung Choerul Anam.
Dirinya pun menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing individu. Pasalnya, secara pribadi setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan.
“Jadi silahkan, tanggung jawab NU bagaimana supaya tingkat partisipasi masyarakat tinggi dalam pelaksanaan pilkada. Menjaga supaya pelaksanaan pilkada ini sukses, tertib dan damai. Secara kelembagaan kami tidak akan berpihak kepada siapapun calon manapun,” kata Choerul Anam.
Dia mengimbau masyarakat agar menggunakan hak pilihnya. Selain sebagai hak, juga agar partisipasi peserta pemilu semakin meningkat.
“Tingkat partisipasi kadang-kadang di bawah 70 persen, ini sayang. Kita sama-sama menjaga kondusifitas Pilkada Cianjur. Saya pernah menjadi komisioner KPU, dulu paling damai di Cianjur, mudah-mudahan bisa terulang kembali,” jelasnya.
Tidak kalah pentingnya, lanjut dia, semua tahapan berjalan sesuai dengan yang ditentukan. Sebab, jika tahapan tidak berjalan dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap hasil akhir.
“Kalau nanti ada keberpihakan nanti akan menimbulkan persoalan-persoalan di tengah masyarakat, penyelenggara ini penting,” pungkasnya.(*)