CIANJUR – Sejumlah petani sayuran di kawasan wisata Cipanas, Kabupaten Cianjur mengaku mengalami kerugian selama musim penghujan. Sayuran yang mereka tanam, banyak yang busuk, sehingga kalaupun mereka panen tidak mencukupi untuk biaya operasional.
Acep (39) petani sayuran asal Kampung Gunungputri, Desa Sukatani terpaksa harus mengalami kegagalan dalam mengambil keuntungan dari hasil panen sayurannya.
“Dalam beberapa hari ke belakang, saya mengalami kerugian. Pasalnya, sayuran jenis pakcoy yang saya tanam dan setelah dipanen ternyata harganya sangat merosot,” kata Acep, Rabu (19/2/2020).
Acep mengatakan, jenis pakcoy saat ini dihargai oleh tengkulak atau pengepul sayuran hanya Rp 700 hingga Rp 1.000 per kilogramnya.
“Kalau mau itung-itungan tentunya rugi, untuk biaya pupuk saja kadang tidak tergantikan,” katanya.
Ia mengatakan, hal tersebut kemungkinan karena faktor cuaca. Menurutnya, dimusim hujan seperti sekarang ini, jenis sayuran seperti pakcoy mengalami kesulitan karena banyak hama dan busuk.
“Sebenarnya kalau musim hujan seperti sekarang ini sayuran kecuali wortel banyak yang rusak,” ujarnya
Menurutnya, hal tersebut tentunya perlu perawatan yang benar-benar efektif sehingga diperlukannya tudung plastik untuk menutupi tanaman sayuran. “Kalau pingin aman ya harus ada peneduh, tapi biayanya kan mahal, tidak sebanding dengan hasil,” paparnya. (yis/sri/hyt)